Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lima Alasan Kenapa Indonesia Tidak Akan Pernah Bisa Berpartisipasi di Piala Dunia

15 Juni 2018   23:09 Diperbarui: 15 Juni 2018   23:18 6186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia (www.bola.com)

Mungkin akan terus bertambah lagi jumlah lapangannya.

Bagaimana dengan Indonesia?

Tidak ada lapangan yang akomodatif yang bisa digunakan oleh masyarakat. Kalaupun ada, hanya lahan kosong tak terpelihara dan entah kepunyaan siapa dan dipakai untuk pertandingan tarkam yang tidak jelas untuk prestasi atau mengisi waktu semata.

Kalau seandainya Pemerintah Indonesia menganggarkan untuk pembangunan lapangan sepakbola standar, ukuran setengah, lapangan buatan, dan lapangan mini di sekolah-sekolah dan di tempat-tempat umum, kita akan cepat mengejar ketertinggalan kita dari, paling tidak, Malaysia atau Thailand.

Kedua, Kurangnya Pelatih Berkualitas

Di Islandia, mencari pelatih berkualitas tidaklah sukar.

Kenapa?

Karena kebanyakan dari pelatih Islandia sudah berlisensi UEFA.

KSI mengharuskan pelatih-pelatih sepakbola mereka untuk mengantungi lisensi UEFA jika ingin melatih klub-klub sepakbola atau bahkan sekolah-sekolah umum sekalipun.

Motto mereka dalam hal ini adalah "Untuk melahirkan pemain berkualitas, dibutuhkan pelatih berkualitas. Dan untuk melahirkan pelatih berkualitas, dibutuhkan pendidikan kepelatihan yang baik"

Maka, kursus kepelatihan pun diadakan dengan harga terjangkau supaya banyak mencetak pelatih-pelatih berkualitas.

Hasilnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun