Mohon tunggu...
Fatihah Nur Haliza Putri
Fatihah Nur Haliza Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Fatihah Nur Haliza (14) - XI MIPA 1- SMAN 28 JAKARTA

SMAN 28 JAKARTA 2022

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perkara Hujan Dan Sebuah Payung

21 November 2020   17:01 Diperbarui: 4 Januari 2021   10:31 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesudah makan, Nina memeriksa agendanya. Melihat apa saja pekerjaan rumah yang harus dibuatnya.

“Banyak PR-mu hari ini, Nina?” tanya Papa.

“Lumayanlah. Kok, tumben Papa tanya-tanya PR?” tanya Nina dengan kening berkerut, merasa heran.

Selama ini Papa percaya padanya, dan tak pernah bertanya apakah PR-nya banyak atau sedikit.

“Papa ingin bicara sama kamu!” jawab Papa serius. Jantung Nina berdebar. Ada apa, sih? Erni jadi penasaran.

Papa mengajak Nina duduk di ruang tamu. Di atas meja ada sebuah benda sepanjang kira-kira 30 cm. Berwarna warni dan dibalut plastik.

“Eehh, ada payung? Lihat, ya!” kata Nina. Ia membuka sarung plastiknya dan mengembangkannya. Sebuah payung berbunga-bunga, masih baru.

“Mana payungmu yang rusak?” tanya Papa.

“Rusaaak? Payung Nina tidak rusak, kok, Ma!” jawab Nina polos.

“Tapi, kalau Papa mau kasih hadiah payung ini buat Nina, oke-oke saja. Payung ini lebih cantik, kok!”

Papa menghela napas dan menatap Nina, “Oma Ida membelikan payung ini untukmu. Katanya payungmu rusak. Kebetulan ia baru mendapat uang sesudah empat malam berjaga di rumah sakit!” Papa menjelaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun