Sebelum kegelapan melandaku, sempat terbayang di pelupuk mataku, pertempuran terakhir kami. Pertempuran antara GAM dengan TNI. Bayangan mengenai tembakanku yang mengenai dada seorang prajurit, dan lemparan granat dari TNI yang tepat kena pada seorang komandan kami.
Perang!
“Subhanallah… Dia masih hidup!”
“Cepat, naikkan siniii!”
“Sebelas hari, ya? Ini benar-benar ajaib!”
Suara-suara itu semakin ribut, tapi semakin sayup. Dan seluruh energiku terkuras sudah. Maka, kubiarkan segalanya terapung, terapung dan terapung… Gelap gulita!
***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!