Aku hanya mengangguk.
Baru beberapa langkah, seseorang hampir bertabrakan denganku, seorang perempuan dewasa yang tinggiku hanya sedagunya. "Wah ini ya, si Kiato Zareki" ia memelukku erat. "Ng, siapa?" Aku bertanya, menatap wajahnya yang rupawan, berambut hitam panjang sepunggung dan langsing.
"Lho, kakakmu belum memberi tahu. Aku kakak iparmu, tunangan Farqi. Claudia Zareki" ia memperkenalkan diri, kemudian berlari kecil menggamit lengan Farqi yang baru keluar dari pintu sambil tersenyum indah
Aku tidak tahu apa yang dipikirkan kakak ketika aku melihatnya, tapi wajahnya memerah. Aku hanya tersenyum. Yah, kurasa itu bagus saja, aku terlalu sibuk dengan banyaknya latihan, sehingga melupakan keluarga yang hangat ini. Mm, Zareki, marga yang bagus. Aku beranjak kembali ke penginapan.
BERSAMBUNG....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H