Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cerita Kompasiana, Pernah Nyaris Dihajar Preman, dan Tulisan Mahal dari Bekas Lokalisasi

20 Agustus 2021   09:48 Diperbarui: 20 Agustus 2021   11:12 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis di Kompasiana tak hanya tentang tulisan yang tayang. Tapi juga perjuangan mencipta tulisan/Ilustrasi: Shutterstock/Kompasiana.com 

Sepeda motor saya parkir di seberang jalan. Lantas mengambil gawai untuk memotret di titik awal pendakian tanggul.

Eh baru mengambil dua tiga gambar, mendadak seorang berbadan tinggi besar dan berwajah sangar, keluar dari bangunan semacam pos jaga. Ia menghampiri saya. Dia menunjuk saya sembari membentak dengan suara kasar.

"Hee lapo koen (ngapain kamu) foto-foto?," ujarnya.

Koen yang bermakna kamu, adalah panggilan paling kasar dalam bahasa Suroboyo-an. Itu bahkwan lebih kasar dari kata awakmu yang juga terdengar kasar.

Tahu-tahu, pria yang mungkin penjaga pintu masuk 'pendakian tanggul lumpur' itu sudah berada di depan saya. Dengan badan besarnya, ia seolah ingin mengintimidasi saya yang kala itu masih kurus (sekarang sudah lumayan berisi).

Dia lantas kembali berkata, lebih tepatnya menggertak saya.

"Gawe opo koen foto-foto (buat apa kamu foto-foto? Awakmu wartawan yo," ujarnya.

Saya berusaha tenang. Meski kaki sedikit gemetar. Saya lantas menjawab "oh gak kok mas, aku cuma pengen foto aeh, mumpung lewat kene (sini)".

Agar dia percaya, saya lantas membuka tas dan menunjukkan baju anak dan gendongan anak yang saya bawa.

"Iki lho isi ne tas ku, mosok wartawan nggowo klambi arek cilik" (ini lho isi tas saya, masak wartawan bawa-bawa baju anak kecil).

Ternyata dia percaya. Lalu kembali ke tempat jaganya. Saya pun bergegas pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun