Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cerita Kompasiana, Pernah Nyaris Dihajar Preman, dan Tulisan Mahal dari Bekas Lokalisasi

20 Agustus 2021   09:48 Diperbarui: 20 Agustus 2021   11:12 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis di Kompasiana tak hanya tentang tulisan yang tayang. Tapi juga perjuangan mencipta tulisan/Ilustrasi: Shutterstock/Kompasiana.com 

Saya lantas mengulas seorang ibu rumah tangga yang sempat terlibat dalam putaran bisnis esek-esek di salah satu eks lokalisasi di Surabaya. Tahun 2015 silam, lokalisasi itu sudah ditutup beberapa tahun sebelumnya.

Namun, sebelum penutupan, sempat muncul perlawanan dari mereka yang menentang penutupan karena merasa 'keran' rezekinya akan ditutup.  Situasinya sempat memanas.

Tidak mudah untuk masuk ke sana. Beruntung, saya bisa liputan bareng teman-teman dari Bagian Humas Pemkot Surabaya yang kala itu datang ke sana untuk keperluan pengambilan beberapa foto.

Ide menulis kisah ibu ini sebenarnya tidak sengaja. Ketika si bapak fotografer memotret, saya ikut dan mengobrol dengan seorang ibu yang memproduksi handycraft di rumahnya, di antaranya keset berkarakter.

Dari obrolan itu, saya merasa ceritanya sangat menyentuh untuk dibuat tulisan.

Si ibu ini bercerita perihal perjuangan yang dia lakukan untuk lepas dari jerat kehidupan lokalisasi yang melenakan. Ketika dirinya mendukung penutupan lokaliasi, dia sempat dimusuhi tetangganya yang resah karena merasa sumber penghasilan akan hilang. Padahal, dia sendiri rela menutup warung kopinya.

Ketika lokalisasi di sana masih buka, hanya dalam sehari dia bisa mendapat duit ratusan ribu. Warung nasi dan kopinya banyak pengunjung.

Dia lalu move on. Dia risih tinggal di lingkungan lokalisasi. Terlebih dia memiliki seorang putri. Lantas, dengan bekal keterampilan yang dimilikinya, dia mengajak beberapa mantan PSK dan mantan mucikari di sekitar rumahnya untuk memperbaiki nasib dengan mengikuti pelatihan keterampilan.

Tapi, semangatnya itu justru membuatnya pernah merasa umurnya tak panjang. Dia mengaku pernah nyaris dikeroyok orang-orang yang marah. Toh, pengalaman mengerikan itu semakin membuatnya termotivasi untuk mengajak orang lain memberdayakan potensi yang dimiliki.

Pada akhirnya, dia bersama beberapa tokoh, berhasil mengubah pola pikir beberapa warga di kawasan lokalisasi yang terbiasa pragmatis jadi kreatif.

Sebulan kemudian, saya senang luar biasa ketika tulisan yang saya beri judul "Kegigihan Anik Sriwatiah Berdayakan Mantan PSK dan Mantan Mucikari Lokalisasi Dupak Bangunsari" itu terpilih jadi pemenang I. Agar tidak dikira hoaks, saya sertakan tautannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun