Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Benarkah Inggris Diuntungkan Bila Final Diakhiri Adu Penalti?

11 Juli 2021   11:31 Diperbarui: 11 Juli 2021   13:25 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapten Italia, Giorgio Chiellini (kiri) jelang adu penalti melawan Spanyol. Italia bisa kembali melakoni adu penalti saat melawan Inggris di final Piala Eropa 2020, Senin (12/7) dini hari/Foto: The Athletic

Inggris jadi penendang pertama. Mereka sempat unggul 2-1 ketika Steven Gerrard dan Wayne Rooney sukses memedaya Gianluigi Buffon. Sementara penendang kedua Italia, Ricardo Montolivo gagal.

Yang terjadi kemudian, dua penendang Inggris, Ashley Young dan Ashley Cole malah gagal. Sepakan Young menghantam mistar dan bola tendangan Cole ditangkap Buffon.

Sementara tiga penendang Italia, Andrea Pirlo, Antonio Nocerino, dan Alessandro Diamanti berhasil menjebol gawang Joe Hart.

Pirlo sebagai penendang ketiga, malah mempermalukan kiper Joe Hart lewat tendangan penalti ala Panenka. Italia pun menang 4-2.

Final terakhir Piala Eropa dengan adu penalti

Andai saja prediksi Carra itu jadi kenyataan alias final Italia vs Inggris nanti harus berakhir dengan adu penalti, itu akan jadi yang kedua dalam sejarah Euro.

Final Euro 1976 antara Jerman dan Chekoslavia merupakan yang pertama kalinya melakoni adu penalti. Kala itu, Chekoslovakia mengalahkan Jerman 5-3 setelah bermain 2-2 hingga masa perpanjangan waktu.

Adu penalti Cheko melawan Jerman itu mirip dengan cerita adu penalti Italia melawan Spanyol di semifinal Piala Eropa 2020.

Chekoslovakia mendapat giliran menendang pertama. Ketika skor sama kuat 3-3, penendang keempat Ceko kembali membuat negaranya unggul 4-3.

Lantas, penendang keempat Jerman, Uli Hoenes gagal menyamakan skor. Cerita kemudian, penendang kelima Ceko, Antonin Panenka maju. Bila gol, adu penalti itu pun selesai. Bila gagal, Jerman masih punya harapan asal penendang kelima sukses.

Yang terjadi adalah sejarah. Bukan hanya Chekoslovakia meraih gelar pertama di Piala Eropa. Namun, sejarah lahirnya 'genre' baru dalam menendang penalti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun