Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Benarkah Inggris Diuntungkan Bila Final Diakhiri Adu Penalti?

11 Juli 2021   11:31 Diperbarui: 11 Juli 2021   13:25 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapten Italia, Giorgio Chiellini (kiri) jelang adu penalti melawan Spanyol. Italia bisa kembali melakoni adu penalti saat melawan Inggris di final Piala Eropa 2020, Senin (12/7) dini hari/Foto: The Athletic

Kemenangan di Piala Eropa 2012 silam tidak menjamin Italia bakal kembali menang bila laga diakhiri adu penalti. Sebab, semua pemain yang tampil di adu penalti itu tidak tampil di Euro 2020 ini.

Meski, pemain-pemain Italia pastinya akan lebih percaya diri. Mereka akan menang secara mental karena pernah mengungguli Inggris di momen adu penalti.

Apalagi, di Euro 2020, Italia sebelumnya sudah pernah merasakan ketegangan adu penalti saat menyingkirkan Spanyol di babak perempat final. Situasi telah mengasah mental Jorginho dan kawan-kawan.

Meski, itu tidak bisa menjadi jaminan menang. Tidak ada garansi Italia bakal kembali menang bila menghadapi adu penalti. Malah, bukan tidak mungkin, Italia bakal bernasib seperti Swiss.

Memangnya ada apa dengan Swiss?

Kita tahu, sebelum tersingkir di perempat final, Swiss menjadi satu dari dua tim yang pernah melakoni dua penalti di Euro 2020 ini.

Di babak 16 besar, Swiss menang adu penalti 5-4 atas Prancis. Lima penendang mereka sukses menjalankan tugasnya.

Namun, ketika kembali melakoni adu penalti melawan Spanyol di perempat final, hanya satu tendangan pemain Swiss yang menjadi gol. Tiga penendang gagal. Swiss pun kalah 1-3.

Anda tahu, susunan penendang penalti Swiss melawan Spanyol itu sama persis dengan ketika melawan Prancis.

Artinya, kiper Spanyol, Unai Simon sudah mempelajari penendang penalti Swiss dari babak sebelumnya. Sementara Swiss 'buta' penendang penalti Spanyol.

Nah, situasi itu bisa saja terjadi pada Italia. Terlebih bila Pelatih Roberto Mancini kembali menurunkan algojo penalti yang sama dengan ketika mengalahkan Spanyol. Sebab, Inggris pasti sudah mempelajari itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun