Dan memang, ketika giliran Mbappe datang, dia menanggung beban berat. Ketika dia maju hendak menendang bola, Prancis yang mendapat giliran kedua, dalam posisi tertinggal 4-5.
Sebelumnya, empat penendang Prancis, yakni Paul Pogba, Olivier Giroud, Marcus Thuram, dan Presnel Kimpembe, semuanya berhasil menjalankan tugasnya.
Sementara lima penendang Swiss, yakni Mario Gavranovic, Fabian Schar, Manuel Akanji, Ruben Vargas, dan Admir Mehmedi, percaya diri menunaikan tugasnya.
Mbappe maju. Tatapannya bertemu dengan pandangan Yann Sommer yang seolah berbicara mengintimidasi, 'aku tahu lho arah tendangannmu".
Lantas, setelah berpikir sekian detik, Mbappe menendang bola ke arah kanan gawang. Sommer yang sebelumnya beberapa kali salah langkah, kali ini benar menebak arah bola. Tendangan Mbappe digagalkannya.
Pemain-pemain Swiss pun lantas bersorak. Bergembira. Merayakan kelolosan ke babak perempat final di hadapan suporter mereka.
Sementara Mbappe tampak masih belum percaya dengan kenyataan yang terjadi. Dia nampak seperti bocah yang tersesat. Kehilangan orang tuanya di tempat keramaian.
Mbappe berjalan sendirian ke lorong ruang ganti. Tak ada pelukan dari pemain-pemain yang menghiburnya. Hanya satu dua pemain yang mencoba menghampirinya. Dia kesepian meski di dalam keramaian.
Dan memang, Mbappe bernasib malang di Euro 2020 yang merupakan Piala Eropa pertamanya.Â
Sebelum turnamen, dia digadang-gadang sebagai calon top skor. Yang terjadi, dia tidak bisa mencetak satu gol pun. Bahkan, dari titik penalti pun tidak bisa.
Prancis gagal mengulang momen manis Euro 2000