Bintang muda Prancis, Kylian Mbappe (22 tahun) merasakan betapa lapangan sepak bola bisa menjelma seperti wahana rollercoaster. Naik turun. Cepat sekali berubah.
Tiga tahun lalu, Mbappe menjadi bintang utama saat Prancis menjadi juara dunia di Piala Dunia 2018. Mbappe yang kala itu berusia 19 tahun, juga terpilih jadi Best Young Player.
Siapa menyangka, tiga tahun berselang, Mbappe yang lebih matang, justru bernasib buruk di Piala Eropa 2020.
Dia menjadi pesakitan saat Prancis tersingkir di babak 16 besar usai kalah adu penalti dari Swiss.
Mbappe yang ditunjuk jadi penendang kelima Prancis saat adu penalti, gagal menyelesaikan tugasnya. Tendangannya ke kanan gawang, bisa ditepis kiper Swiss, Yann Sommer.
Sebelumnya, kelima penendang Swiss, percaya diri menyelesaikan tugasnya. Semuanya bisa menaklukkan Hugo Lloris, kiper Prancis.
Prancis pun kalah adu penalti 4-5 dari Swiss setelah bermain imbang 3-3 dalam masa normal hingga babak perpanjangan waktu di Arena National, Bucharest, Rumania (29/6).
Kemalangan Mbappe di Euro pertamanya
Bukan tanpa alasan, Pelatih Prancis, Didier Deschamps menunjuk Mbappe sebagai penendang penalti terakhir yang tentu saja menanggung beban berat.
Deschamps percaya, Mbappe dengan kualitas dan pengalamannya tampil di level tertinggi bersama Paris Saint Germain dalam beberapa tahun terahir, bisa mengatasi beban itu.
Namun, Deschamps mungkin lupa, Mbappe sedang mengalami kesialan di Euro 2020 ini. Sangat berkebalikan dengan penampilannya di Piala Dunia 2018 lalu.