Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kita Para Pria, Perlu Mengelola Marah Agar Jantung Tetap Sehat

17 September 2020   15:45 Diperbarui: 17 September 2020   15:55 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bila sampean (Anda) tipikal orang yang berlebihan ketika marah, Anda perlu berhati-hati. Anda perlu mulai berlatih mengontrol emosi. Sebab, marah berkaitan erat dengan serangan jantung. Utamanya pada pria./Foto: https://topcareer.id/

Kemudian angka 5. Sangat marah, tubuh tegang, mengepalkan tangan, siap untuk meledak 6. Sangat marah, terpaksa menunjukkannya secara fisik, nyaris tak terkendali 7. Sangat marah, di luar kendali, melempar barang, melukai diri sendiri atau orang lain.

Nah, hasil dari penelitian ini, tingkat kemarahan yang lebih besar dari nomor 5, dilaporkan oleh tujuh orang dari partisipan dalam dua jam sebelum mereka mengalami serangan jantung, dan empat jam sebelum serangan jantung terjadi pada satu orang.

Sementara rasa marah nomor 4 terjadi pada dua orang sebelum gejala serangan jantung terjadi, dan empat jam sebelumnya pada tiga orang.

Yang menarik, penelitian ini mengungkapkan faktor emosional apa yang bisa memicu serangan jantung.

"Sebagai contoh, peneliti menemukan beberapa laporan terkait kemarahan karena berdebat dengan anggota keluarga, berdebat dengan orang lain, marah saat bekerja, dan saat mengemudi," ujar peneliti seperti dikutip dari sebuah artikel.

Bukankah kita sering tiba-tiba marah dan emosi mendadak naik gara-gara beberapa hal tersebut. Ketika berbeda pendapat saat berdebat. Ketika di tempat kerja. Atau ketika di jalan.

Pria lebih rentan terkena serangan jantung

Ya, kita harus mulai mengingat kembali bahwa marah berlebihan tidak bagus bagi kesehatan.

Bahwa marah merupakan salah satu manifestasi dari stres. Dan stres merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner. Penyakit yang jadi penyebab kematian utama di masyarakat.

Selain ada faktor risiko lain yang meliputi faktor genetik, penyakit hipertensi, diabetes, merokok, obesitas, dan kurang olahraga.

Terkait kaitan antara marah dengan kesehatan jantung ini, saya pernah berkesempatan mewawancara dokter spesialis jantung untuk keperluan konten tulisan di majalah rumah sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun