Bisa sembari berucap "santai" atau "tenang" perlahan-lahan sampai kemarahan reda. Atau berhitung dari 1-10 guna memberi waktu untuk menenangkan diri dan berpikir lebih jernih.
Tips lainnya, berpikir sebelum berbicara. Ketika hati panas, sangat mudah mengatakan sesuatu yang mungkin akan disesali. Karenanya, tenangkan diri untuk mengumpulkan pikiran sebelum berkata apa-apa.
Kalaupun ingin mengekspresikan kemarahan, tunggu setelah tenang dan luapkan kemarahan dengan tegas, tapi tidak konfrontatif.
Ungkapkan apa yang Anda rasakan secara jelas dan langsung, tanpa menyakiti orang lain. Atau, bicarakan perasaan dengan teman yang mungkin dapat membantu mendapatkan cara pandang berbeda.
Tips yang tidak kalah penting, temukan alasan kenapa marah. Sebab, selalu ada sesuatu yang mendasari amarah. Maka kuncinya adalah menemukan pemicunya.
Ingatkan pada diri sendiri jika marah tidak akan memperbaiki apa-apa dan mungkin hanya membuat segala sesuatu menjadi lebih buruk.
Dan yang tidak kalah penting, jangan menyimpan dendam. Jika dapat memaafkan seseorang yang membuat marah, Anda mungkin bisa belajar dari situasi yang Anda alami.
Olahraga atau aktivitas  fisik juga bisa menjadi solusi untuk membantu mengurangi stress yang dapat menyebabkan marah. Beberapa jenis olahraga yang bisa memberikan manfaat maksimal bagi jantung diantaranya jalan kaki, lompat tali, bersepeda dan kelas aerobik/kardio. Olahraga ini memperkuat jantung dan paru-paru.
Pada akhirnya, bila selama ini kita termasuk tipikal yang gampang marah, belum terlambat untuk berubah. Ingat dampaknya.
Ya, mari memulai untuk menjaga kestabilan emosi. Bersikap lebih tenang. Selain tentunya menjaga asupan makanan dan aktivitas fisik. Salam sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H