"Dulu Ayah pernah berkata ketika aku masih kecil dan masih cengeng. Bahwa jika aku menangis maka ayah dan ibu akan menenangkan ku dengan rasa gelisah dan khawatir. Itulah kenapa aku tak menangis lagi sejak itu dan terus berusaha menjaga kalian. Jika suatu saat nanti aku meneteskan air mataku lagi, aku tak ingin kalian merasa gelisah dan khawatir aku hanya ingin pelukan hangat dari kalian."
Saat Ibunya mendengar itu Ibunya menahan tangisnya dan berkata.
"Kalau begitu Ibu juga tak akan menangis supaya kamu tak gelisah!" Kata Ibunya.
Namun air mata memang tak bisa di tahan entah bagaimana pun caranya perasaan seseorang pasti akan keluar dengan sendirinya. Yusuf hanya tertawa dan tersenyum melihat air mata yang menetes lagi dari mata ibunya.
"Kenapa kamu tertawa!" Kata Ibunya.
"Hahaha tak apa, ibu sudah berusaha sebisa mungkin menyembunyikannya. Tapi tolong jangan sembunyikan itu di hadapanku, karena nanti aku tak bisa mengerti perasaan ibu."
Pada akhirnya Yusuf kembali ke kelasnya setelah ibunya berangkat naik taksi. Tentunya Yusuf tetap di marahi oleh guru karena terlambat, namun ia sudah cukup puas dan tak ingin beralasan yang aneh-aneh lagi dan ingin cerita ini ia simpan di hatinya.
~TAMAT~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H