"Ibu?! Kenapa ibu kesini?" Jawab Yusuf.
"Seharusnya ibu yang bertanya kau kenapa?!"
Yusuf pun tersenyum dan menaruh obatnya. Yusuf mengangkat bajunya dan tangis ibunya sudah tak bisa tertahan lagi. Ibunya melihat sebuah jahitan di bagian perut Yusuf yang berarti orang yang mendonorkan ginjalnya adalah anaknya sendiri.
"Kenapa! Kenapa nak! Kenapa kamu membahayakan hidupmu!" Teriak Ibunya histeris berjalan ke Yusuf.
Karena belum pulih ibunya pun tak kuat untuk berjalan lagi dan akhirnya merangkak ke arah Yusuf. Yusuf segera bertindak dan menahan pergerakan ibunya supaya tidak makin parah.
"Sudah buk jangan di paksakan. Aku tak ingin bagian dari diriku yang sudah tertanam di ibu menjadi sia-sia." Jawab Yusuf.
"Tapi nak! Dengan begini umurmu tak akan bisa lama!" Kata Ibunya.
"Jika memang umurku tidak lama maka akan lebih baik aku menikmati umur yang pendek dengan orang yang aku cintai dan kasihi dari pada umur yang panjang dengan penuh penyesalan."
Setiap kata-kata dari Yusuf selalu menyentuh hati Ibunya. Ibunya terus menangis membayangkan pengorbanan anaknya selama ini. Yusuf pun menenangkannya dan mengembalikan ibunya ke kursi rodanya. Yusuf pun mengantarkan Ibunya ke gerbang sekolah dan memanggilkan taksi untuk mengantar ibunya pulang.
Sebelum pergi Ibunya bertanya kepada Yusuf.
"Nak sebenarnya apa motivasimu menyelamatkan ibu? Ibu tak mau menerima kata-kata yang sama kali ini!"