Pengendalian penyakit bulai dan semut dilakukan sebelum penanaman dengan melakukan perendaman dengan acrobat dan cruiser. Pemeliharaan dilakukan setelah 14 hari setelah tanam, hal ini bertujuan untuk menunjang pertumbuhan tanaman di lapang dan guna menghindari adanya kontaminasi dari organisme yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
PEMUPUKAN
Pemupukan pada jagung umumnya dilakukan pada saat tanaman berumur 10, 25, 35 hst, dengan dosis dan takaran 4,1 gram per tanaman. Adapun pupuk yang di aplikasikan yaitu pupuk urea dan KNO3.
PANEN
Jagung manis di panen pada umur 82 hst, ketika rambut jagung manis kering berwarna coklat, tongkolnya telah berisi penuh, dan warna kelobot masih hijau. Waktu optimal pemanenan dilakukan pada pagi hari dikarenakan suhu masih rendah, apabila suhu tinggi maka akan mengurangi kandungan gula pada bijinya.
VARIABEL PENGAMATAN
Pengamatan dilakukan secara non destruktif, dengan interval setiap 2 minggu sekali dimulai pada umur 14 hari setelah tanam. Variabel hasil dilakukan saat panen. Adapun variabel yang diamati yaitu pertumbuhan dan hasil. Variabel pertumbuhan meliputi : tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, diameter tongkol, panjang tongkol, bobot segar tongkol tanpa klobot, bobot segar tongkol dengan klobot,jumlah biji per baris dan jumlah biji per lingkaran.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Â
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan lama perendaman kolkisin terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays saccharata L.). Data menunjukkan bahwa perlakuan kolkisin memiliki pengaruh signifikan terhadap beberapa parameter pertumbuhan dan hasil tanaman, seperti tinggi tanaman, jumlah daun, panjang tongkol, serta bobot segar tongkol dengan dan tanpa kelobot.
Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman jagung manis berbagai umur pada perlakuan berbagai lama perendaman hormon kolkisin