Mohon tunggu...
Niya Anshori
Niya Anshori Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar Sekolah Menengah Pertama kota Klaten

Penulis buku Hati SaMara dan karya antologi Pena Kecil yang baru masuk di semester I kelas VII, pengagum sastra dan multigenre===(slow respon)=====mohon koreksinya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penipu Licik

8 Juli 2023   11:56 Diperbarui: 8 Juli 2023   11:57 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ya Allah...siapa yang tega koyo ngono bu lik? Awas aja kalau nanti saya ketemu!" mb Ningsih berapi-api.

"Uwes lah Ning, gak usah di perpanjang, sudah biarin saja, saya masih punya tabungan, udah cukup" nek indri berusaha memadamkan marah mb Ningsih.

"Ya sudah bu lik, ini ada sedikitlah buat bu lik, itung-itunglah  buat ganti" mb Ningsih memberi beberapa lembar uang.

"Sudah, nggak perlu. Allah sudah kasih yang terbaik pasti, itu anak yang tadi juga pasti sudah di adili" nek indri beranjak pergi.

Begitulah, seorang nenek indri, selalu berusaha lebih baik walau hatinya sebenarnya juga tidak mau jika di tipu. 

Semoga kita dijaga selalu dari hal-hal yang membehayakan dan merugikan. Amiin...

{Niya_Anshori/08/07/23////:"kisah_nek_indri":}

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun