Mohon tunggu...
Niya Anshori
Niya Anshori Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar Sekolah Menengah Pertama kota Klaten

Penulis buku Hati SaMara dan karya antologi Pena Kecil yang baru masuk di semester I kelas VII, pengagum sastra dan multigenre===(slow respon)=====mohon koreksinya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penipu Licik

8 Juli 2023   11:56 Diperbarui: 8 Juli 2023   11:57 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bu, ini duit siapa kok disini?" Wisnu bertanya melihat dua lemabr uang di taruh di sela keranjang.

"Oh, itu tadi uang dari pembeli, lupa ibu masukin dompet, untung saja nggak hilang, seratus ribu" Nek indri menghampiri wisnu.

"Seratus ribu?" wisnu heran dengan kata ibunya baru saja. 

"Bu ini cuman empat ribu, bukan seratus ribu" Wisnu memastikan lagi.

"bukan, tadi ada anak muda beli dagangan ibu, uangnya lima puluhan dua, ya itu" nek indri ikut kebingungan.

wisnu menghela napas, sepertinya ia tahu jika ibunya sedang di tipu oleh pembeli. Ya, uang keluaran terbaru memang sedikit berbeda warnanya, ini membuat banyak orang sering salah. Yang dilihat sekilas 50 ribu, saat di perhatikan ternyata 2 ribu, ini membuat orang-orang terjadang terjebak.

nek indri terdiam setelah paham apa yang terjadi. Lalu ia menghela napas berat.

"Ya wis, sudah terjadi, mau bagaimana lagi tho, udah ayo kita pulang saja" Nek indri bergegas berdiri.

Wisnu hanya menurut, toh ibunya memang selalu begitu, jika apapun terjadi pada dirinya selalu saja "nggak papa nak, sudah Allah atur semua rezeki orang"

"Ada apa bu lik? kok tumben belum pulang?" tanya mb Ningsih.

"Ini mb, ibu tadi di tipu sama pembeli, pas ibu nggak pakai kacamata. Dikira seratus ribu ternyata empat ribu" Wisnu yang menjawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun