Mohon tunggu...
Gysella Ayu Wanditha
Gysella Ayu Wanditha Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010162

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kemampuan Memimpin Diri Dan Upaya Pencegahan Korupsi, Dan Etik: Keteladanan Mahatma Gandhi

22 Desember 2024   18:55 Diperbarui: 22 Desember 2024   18:55 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PPT Modul Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si

4. Kepemimpinan dengan Keteladanan

Mahatma Gandhi selalu menekankan pentingnya memimpin dengan memberi contoh. Sebagai pemimpin, ia tidak hanya berbicara tentang kebenaran, tetapi juga menunjukkan melalui tindakan sehari-hari bagaimana hidup sesuai dengan prinsip moral yang dipegang. Keteladanan seperti ini sangat penting dalam membangun karakter yang bebas dari korupsi dan pelanggaran etik. Ketika seseorang memimpin dengan keteladanan, ia memberikan inspirasi bagi orang lain untuk mengikuti nilai-nilai etika dan moral yang sama, yang pada gilirannya mengurangi praktik korupsi di sekitarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menjadi contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional, dengan menunjukkan integritas dan kejujuran dalam setiap tindakan dan keputusan.

5. Berani Berdiri untuk Kebenaran

Salah satu aspek yang sangat mencolok dari perjuangan Mahatma Gandhi adalah keberaniannya untuk berdiri di atas kebenaran, bahkan saat menghadapi tantangan besar, seperti penjara atau kekerasan. Ia mempercayai bahwa memperjuangkan kebenaran adalah kewajiban moral yang lebih penting daripada keuntungan pribadi. Dengan meneladani keberanian Mahatma Gandhi untuk menghadapi ketidakadilan, seseorang akan belajar untuk tidak takut melawan praktik korupsi atau pelanggaran etik yang terjadi di sekitarnya, meskipun hal itu bisa mempengaruhi status atau kenyamanan pribadi. Berani untuk berbicara dan bertindak melawan ketidakadilan atau pelanggaran etik dalam lingkungan sehari-hari, serta terus berusaha menciptakan perubahan positif meskipun harus menghadapi kesulitan atau resiko, dapat menjadi salah langkah untuk menerapkan teladan keberanian Mahatma Gandhi.

6. Membawa Dampak Positif bagi Masyarakat

Mahatma Gandhi tidak hanya berjuang untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk kepentingan bersama. Ia selalu berfokus pada kepentingan masyarakat dan keberlanjutan nilai-nilai moral dalam kehidupan bersama. Dengan menginternalisasi nilai-nilai ini, individu dapat menjadi agen perubahan yang tidak hanya menghindari perilaku korupsi, tetapi juga bekerja untuk menciptakan masyarakat yang lebih etis dan adil. Seseorang yang berfokus pada kepentingan masyarakat akan lebih cenderung untuk menghindari korupsi, karena mereka menyadari bahwa tindakan mereka akan mempengaruhi kesejahteraan orang lain. Hal ini dapat diterapkan dengan cara mengembangkan rasa tanggung jawab sosial dalam setiap tindakan dan keputusan, serta berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang lebih transparan, adil, dan bebas dari korupsi.

Korupsi dan pelanggaran etik adalah tantangan besar yang mengancam keadilan, kepercayaan, dan pembangunan masyarakat. Untuk menjadi agen perubahan yang efektif dalam mencegah hal ini, kita dapat mengambil inspirasi dari prinsip hidup dan perjuangan Mahatma Gandhi. Sebagai tokoh yang menjunjung tinggi kejujuran, etika, dan keberanian moral, Mahatma Gandhi memberikan teladan bagaimana setiap individu dapat membawa perubahan positif. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah.

1. Mulai dari Diri Sendiri

Mahatma Gandhi terkenal dengan prinsipnya, "Be the change that you wish to see in the world." Ia percaya bahwa perubahan yang besar harus dimulai dari perubahan individu. Sebagai agen perubahan, langkah pertama adalah mengintrospeksi diri dan memastikan kita menjalani hidup dengan integritas. Dalam konteks pencegahan korupsi, ini berarti menjauhi tindakan korupsi, baik dalam skala kecil maupun besar, meskipun ada godaan atau tekanan. Sikap jujur dan transparan perlu diterapkan dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam pekerjaan, keluarga, maupun hubungan sosial. Misalnya, dalam karier, hindari manipulasi data, suap, atau penyalahgunaan wewenang. Pilihan-pilihan kecil ini mencerminkan komitmen terhadap etika dan menjadi dasar untuk memengaruhi orang lain. Ketika seseorang menunjukkan keteladanan melalui tindakannya, orang-orang di sekitarnya akan terinspirasi untuk melakukan hal yang sama. Teladan nyata memiliki dampak lebih besar dibandingkan hanya berbicara tentang nilai-nilai tersebut.

2. Berani Menghadapi Ketidakadilan

Mahatma Gandhi tidak hanya berkomitmen pada nilai-nilai, tetapi juga berani menentang ketidakadilan. Ia menghadapi banyak risiko dan tantangan, termasuk penjara, kekerasan, dan ejekan, namun tidak pernah menyerah. Keberanian ini sangat relevan dalam konteks pencegahan korupsi dan pelanggaran etik. Sebagai agen perubahan, berani menghadapi ketidakadilan berarti berani mengatakan tidak pada praktik korupsi, meskipun itu terjadi di lingkungan kerja, komunitas, atau bahkan dalam keluarga. Hal ini juga mencakup keberanian untuk melaporkan pelanggaran melalui saluran yang sesuai dan disediakan. Keberanian ini tidak selalu berarti melawan secara langsung. Kadang, cara terbaik adalah dengan menciptakan kesadaran dan dialog. Misalnya, dapat dilakukan dengan memimpin diskusi tentang etika di tempat kerja atau berpartisipasi dalam program yang mendukung transparansi dan akuntabilitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun