Mohon tunggu...
Gysella Ayu Wanditha
Gysella Ayu Wanditha Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010162

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kemampuan Memimpin Diri Dan Upaya Pencegahan Korupsi, Dan Etik: Keteladanan Mahatma Gandhi

22 Desember 2024   18:55 Diperbarui: 22 Desember 2024   18:55 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PPT Modul Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si

4. Anti Kekerasan (Ahimsa)

Anti kekerasan (Ahimsa) merupakan prinsip utama dalam filosofi Mahatma Gandhi. Ia percaya bahwa kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan. Ia mengajarkan bahwa perdamaian sejati dapat dicapai melalui jalan cinta dan non-kekerasan. Mahatma Gandhi menerapkan prinsip anti kekerasan dalam perjuangannya melawan penjajahan Inggris. Ia memimpin gerakan pembangkangan sipil yang damai, seperti pemogokan, demonstrasi, dan boikot. Ia percaya bahwa perlawanan tanpa kekerasan lebih efektif daripada kekerasan dalam mencapai tujuan. Mahatma Gandhi menunjukkan bahwa anti kekerasan bukan hanya tentang menghindari kekerasan fisik, tetapi juga tentang menghindari kekerasan verbal, mental, dan emosional. Ia mengajarkan bahwa kita harus selalu berusaha untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang damai dan penuh kasih.

5. Keteguhan Hati dan Prinsip

Keteguhan hati dan prinsip merupakan kunci keberhasilan Mahatma Gandhi dalam memimpin gerakan kemerdekaan India. Ia tidak pernah menyerah dalam menghadapi tantangan dan rintangan. Ia selalu memegang teguh prinsip-prinsipnya, meskipun harus menghadapi kritik dan ancaman. Keteguhan hati Mahatma Gandhi muncul dari keyakinannya yang kuat pada kebenaran dan keadilan. Ia percaya bahwa apa yang benar akan selalu menang, meskipun harus melalui perjuangan yang panjang dan sulit. Ia tidak pernah takut untuk melawan ketidakadilan, meskipun harus menghadapi risiko dan kesulitan.

Meneladani gaya hidup Mahatma Gandhi dalam membangun karakter yang bebas dari korupsi dan pelanggaran etik sangatlah penting, karena prinsip-prinsip yang dijalankannya memberikan dasar moral yang kuat untuk menghadapi tantangan hidup, baik dalam konteks pribadi maupun profesional. Dengan menginternalisasi prinsip-prinsip tersebut, seseorang dapat memperkuat karakter pribadinya, menghindari godaan korupsi, dan menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat. Keteladanan Mahatma Gandhi menunjukkan bahwa perubahan dimulai dari diri sendiri dan bahwa menjalani hidup dengan prinsip moral yang teguh adalah kunci untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan bebas dari ketidakbenaran. Adapun beberapa alasan mengapa meneladani gaya hidupMahatma  Gandhi dapat membantu membangun karakter yang bebas dari korupsi dan pelanggaran etik dapat dijelaskan sebagai berikut.

1.Kebenaran sebagai Landasan Utama

Mahatma Gandhi menjadikan kebenaran (satya) sebagai fondasi dalam setiap langkah hidupnya. Menurut Mahatma Gandhi, kebenaran tidak hanya berarti berbicara jujur, tetapi juga bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral yang tinggi. Dengan meneladani prinsip kebenaran ini, individu akan terhindar dari praktik korupsi yang sering kali melibatkan kebohongan dan manipulasi. Sehingga individu dapat menjaga integritas pribadi dengan selalu berpijak pada kebenaran, bahkan dalam situasi yang sulit, serta dapat menghindarkan seseorang dari perilaku tidak etis yang merusak. Hal ini dapat dilakukan dengan menjadi jujur dalam setiap tindakan, keputusan, dan komunikasi, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional, sehingga membangun kepercayaan dan kredibilitas.

2. Penghargaan terhadap Moralitas dan Etika

Mahatma Gandhi mengajarkan bahwa moralitas dan etika adalah kunci dalam menjalani kehidupan yang bermakna. Dalam perjuangannya melawan penjajahan, ia selalu mengutamakan prinsip-prinsip etika, seperti anti-kekerasan (ahimsa) dan cinta kasih. Prinsip-prinsip ini menuntun Mahatma Gandhi untuk selalu memilih jalan yang benar meskipun itu bukan jalan yang mudah. Dengan menerapkan prinsip moral dan etika dalam setiap keputusan akan menghindarkan seseorang dari godaan praktik korupsi dan perilaku tidak etis. Hal ini dapat diterapkan dengan membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai moral yang kuat, meskipun harus menghadapi tekanan eksternal atau keuntungan pribadi yang bisa didapat dengan cara tidak etis.

3. Disiplin Diri dan Pengendalian Nafsu

Mahatma Gandhi hidup dengan kesederhanaan dan pengendalian diri. Ia menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan menahan diri dari keinginan-keinginan duniawi yang berlebihan. Gaya hidup sederhana ini mencegahnya dari terjerumus ke dalam gaya hidup konsumtif yang sering kali melibatkan korupsi dan pelanggaran etik untuk mencapai status atau kekayaan. Dengan melatih pengendalian diri, seseorang dapat menghindari godaan untuk melakukan tindakan yang tidak etis, seperti menerima suap, korupsi, atau tindakan curang lainnya demi kepentingan pribadi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengembangkan kebiasaan hidup yang sederhana, menghindari konsumsi berlebihan, dan berfokus pada nilai-nilai penting, seperti kepuasan batin dan kontribusi positif terhadap masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun