Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sebuah Upaya Membunuh Bapak Kandung

12 Desember 2019   23:40 Diperbarui: 12 Desember 2019   23:44 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gawat, celaka ini, pikir saya.

Ya, Pak Demun meninggal dunia dalam mobilnya sendiri. Jangan-jangan nanti malah saya yang dituduh telah membunuhnya. Jangan-jangan nanti saya akan kerepotan berurusan dengan hukum, meski baru sebatas saksi. Apalagi, saya sedang "perang dingin" dengan Pak Semprul.

Seketika tergambar wajah istri saya, keluarga, dan keluarga besar. Seketika saya merasa diri saya menjelma serang pembunuh. Oh, sungguh mengerikan kenyataan hidup saya ini.

Saya segera menjauhi mobil Pak Demun, tetapi kemudian saya kebingungan. Saya tidak tahu, sebaiknya saya pergi ke mana agar benar-benar aman, dan tidak masuk dalam daftar orang yang wajib dicurigai. Jejak sepatu saya pun jelas, dan baru, pasti mudah ketahuan.

Saya pun berkali-kali menyalahkan diri saya, mengapa berubah menjadi kepo yang akhirnya berisiko fatal begini. Aduhai nian!

*******

Ruang Lebur, Cibubur, Desember 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun