“Nggak kelihatan dan kedengaran. Siapa, ya, yang cari mampus?” sahut menantunya dengan tetap menghunuskan parang.
Mereka pun berhenti. Si nenek berdiri di pagar kayu teras, dan menantunya berdiri di samping teras. Lantas keduanya mendangak ke setiap bagian di atas dan samping sana-sini.
Terakhir muka mereka menghadap ke Panggung Renung, dimana saya tengah berdiri di beranda.
*******
Panggung Renung Balikpapan, 2017
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!