Memang, mengenai kebisingan itu, saya pernah menyampaikannya kepada ketua RT. Tetapi, kata ketua RT, persoalan itu pun harus dibicarakan juga dengan ketua RT-nya si keluarga paling bising sedunia tadi.
***
Langit Minggu sudah dilewati semangkuk bulan buram di atas Selat Makassar. Saya buka pintu di samping meja kerja, yang menghubungkan ruang dalam dan beranda Panggung Renung karena udara terasa gerah akibat mendung semakin parah yang terlihat dari pantulan api Pertamina sana.
Saya baru bangun tidur setelah kecapaian mengikuti kerja bakti dari pagi sampai menjelang tengah hari. Dan setelah mandi serta makan malam, saya ingin mulai melanjutkan cerita tetapi suasana harus sekondusif mungkin.
Perlahan udara sejuk menerpa. Keheningan sekitar Panggung Renung tidak berbeda dengan keheningan sebuah kawasan pemakaman umum. Beberapa lampu rumah menyala tetapi sama sekali tidak terdengar suara manusia, minimal obrolan sebuah keluarga.
Lalu saya duduk di kursi plastik yang menghadap meja kerja. Tidak lupa, tentunya, secangkir kopi hitam.
Semoga suasana benar-benar kondusif sehingga cerita bisa kelar malam ini, pikir saya.
Ada sedikit kelegaan karena persoalan kebisingan telah saya bicarakan dengan ketua RT. Tinggal bagaimana nanti tindakan selanjutnya, saya diminta sabar menunggu kabar dari ketua RT kami.
Saya buka layar komputer jinjing, dan mencari lumbung cerita yang sebagian besar masih sebatas rekaman gagasan berupa dua-tiga kata. Cerita yang terpenggal-penggal harus saya olah-kelola agar tepat susunannya, dan kelar untuk sementara.
Ya, saya harus segera merampungkan cerita karena besok Senin sore harus saya kirim ke sebuah lomba karena Selasa pagi saya diutus Ketua RT menghadiri acara pembekalan Lomba Bersih-Hijau-Sehat tingkat Kotamadya Balikpapan setelah RT kami meraih juara ketiga di tingkat Kecamatan Balikpapan Tengah. Saya ditunjuk menjadi sekretaris oleh Ketua RT dalam susunan peserta lomba yang kami ikuti. “Supaya Bang Oji turut merasakan bagaimana mengelola RT,” begitu alasan Ketua RT.
“Nenek, mau ke mana?!” teriak balita dari rumah itu secara tiba-tiba.