Mohon tunggu...
Taufik Muhammad Guntur
Taufik Muhammad Guntur Mohon Tunggu... Dosen - dosen

saya adalah seorang yang berusaha untuk selalu belajar dan mempelajari segala hal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mendadak Al Maidah 51

12 Oktober 2016   15:11 Diperbarui: 12 Oktober 2016   15:17 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

BerTauhid bermakna Meng Esakan Allah, Sebagai langkah awal, kata Esa atau Ahad dapat difahami sebagai suatu keyakinan yang integral, tidak terbagi, tetapi tunggal.

Selanjutnya Al-Quran memberikan penjelasan tentang kata Ahad atau Esa ini dalam Surah Al-Ikhlas, sebagai berikut:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ(1)اللَّهُ الصَّمَدُ(2)لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ(3)وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ(4)

“Katakanlah: “Dialah Allah Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada diperanakkkan, dan tidak seorangpun yang setara dengan Dia”. (112:1-4).

Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. atau siapa saja untuk mengatakan bahwa Allah adalah Maha Esa. Ke-Esa-an Allah ini dijelaskan-Nya dalam tiga garis besar, yaitu terlihat dalam kalimat:

Allahush-Shamad

Yaitu, Allah adalah Tuhan yang tergantung kepada-Nya segala sesuatu. Artinya, segala sesuatu bergantung dan tergantung atas kehendak dan keinginan Allah. Tergantung atas aturan, ilmu, hukum dan sunnah Allah. Segala sesuatu tidak akan pernah terlepas dari pada-Nya. manusia tidak akan pernah menahan rasa lapar, menahan berkurangnya umur, menempatkan kaki berfungsi sebagai tangan atau sebaliknya, dan lebih jauh lagi manusia tidak akan pernah mampu merubah hukum alam yang lain, seperti hukum mendidih dan membeku air dan membalik gaya grafitasi bumi.

siapapun tidak akan mampu berbuat apa-apa kecuali tunduk patuh kepada yang telah digariskan, disunahkan dan diatur oleh-Nya, baik rela mapupun terpaksa.

أَفَغَيۡرَ دِينِ ٱللَّهِ يَبۡغُونَ وَلَهُۥٓ أَسۡلَمَ مَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ طَوۡعٗا وَكَرۡهٗا وَإِلَيۡهِ يُرۡجَعُونَ ٨٣

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan(Qs. 3:83).

Intinya, Allah adalah Rabbul ‘alamin, dimana segala sesuatu telah diatur, dipelihara dan diawasi-Nya dengan seksama, sistematis dan kokoh, sehingga tidak suatu apapun atau siapapun mampu merusak tatanan-Nya. Tidak ada yang harus dilakukan oleh makhluk-Nya kecuali tunduk patuh atau bergantung kepada-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun