يُخَٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَمَا يَخۡدَعُونَ إِلَّآ أَنفُسَهُمۡ وَمَا يَشۡعُرُونَ
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar
Dari dua ayat dalam surah Al Baqarah tersebut jelas sekali Allah mengingatkan kita bahwa ada seseorang atau sekelompok orang yang menyatakan dirinya telah beriman namun menurut Allah mereka ini sesungguhnya bukan orang beriman, ternyata keimanan seseorang bisa dinyatakan batal oleh Allah SWT karena sebab – sebab tertentu.
Mengapa hal ini terjadi ?
Menurut bahasa iman berarti pembenaran hati. Sedangkan menurut istilah, iman adalah: membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan.
Pada zaman Rasulullah seseorang yang hendak beriman datang menghadap rasulullah, menyatakan keimanannya kepada rasulullah dengan membaca ikrar keimanan yang kita sebut dengan dua kalimat syahadat, kondisi saat ini sedikit berbeda hampir seluruh dari kita, umat islam di Indonesia menjadi islam tanpa melakukan proses ikrar secara khusus, umat islam bangsa Indonesia mayoritas secara otomatis menjadi orang islam karena bapak dan ibunya adalah seorang islam dan seterusnya bapak dan ibunya menjadi muslim karena kakek dan neneknya adalah seorang islam, hingga seterusnya, berbeda jika seseorang yang lahir dan tumbuh besar dari latar belakang keluarga yang tidak beragama islam, biasanya ke islaman mereka mesti di tunjukan dengan membaca dua kalimat syahadat yang di persaksikan oleh pemuka agama. Satu situasi yang sedikit sulit dipahami. Namun seperti itulah kondisi yang ada yang berlangsung ratusan tahun silam.
Jika seseorang sudah menyatakan dirinya sebagai orang islam, secara otomatis suka atau tidak suka, ringan maupun berat terikat dalam segala aturan yang mengatur segala aspek kehidupannya berdasarkan aturan islam. Hal ini sebagai wujud keimanannya karena sebagai mana definisi iman itu sendiri yang tidak hanya di ikrarkan namun juga terpatri dalam hati dan terwujud dalam segala perbuatannya.
Allah SWT memberikan lebel iman kepada seseorang dengan persyaratan, kita mengenal ada 6 (enam ) rukun iman yang bukan hanya di Imani dengan lisan tetapi terpatri dalam hati dan terwujud dalam segala bentuk gerak dan tindakannya.
1. Iman Kepada Allah
Bisa dipastikan semua orang islam akan menyatakan bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah, apakah tidak konsekuensi yang harus di jalankan jika seseorang telah menyatakan iman kepada Allah? Tentu saja ada,
La illahaillah adalah kalimat Tauhid, berkonsekuensi kepada segala hal yang datangnya dari Allah baik berupa perintah maupun larangan harus di dengar, di taati, dan dijalankan dalam kehidupan sehari – hari, perintah dan larangan dilaksanakan secara menyeluruh, melanggar dari garis Tauhid yang telah dibuat bisa mengakibatkan seorang bisa kehilangan statusnya sebagai seorang muslim.