Mohon tunggu...
Gun GunNugraha
Gun GunNugraha Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penggiat Budaya

Saya adalah manusia yang belajar menjadi manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Lingkung Seni Galuh Padjajaran (LS GPP) dalam Melestarikan Seni Budaya Sunda di CIsewu-Garut

6 Juni 2023   19:09 Diperbarui: 7 Juni 2023   08:15 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena sudah dianggap berhasil dalam pembuatan karyanya, atraksi ini mulai digunakan didalam berbagai pementasan. Baik itu acara hajatan ataupun hari besar kemerdekaan. Dengan tradisi seperi itu dan melihat respon baik dari penonton, tercetuslah sebuah nama seni "Gegel Jubleg" hingga saat ini. Pementasan seni gegel jubleg itu, tentu saja tidak lepas dari pamirig atau pengiring musiknya. Dibubuhi juga oleh seni reog, angklung, bahkan kendang penca. Tak jarang juga dicampuri atraksi gesrek atau debusan. Untuk lebih menghidupkan suasana pertunjukan.

Disayangkan, seni gegel jubleg hanya bisa berlaga dan berjaya hingga akhir tahun 90-an. Setelah itu lenyap diikuti oleh seni-seni tradisi sunda lainnya. Dampak dari beberapa faktor, salah satunya adalah perubahan politik di Indonesia dari orde baru ke orde reformasi yang menghancurkan hampir seluruh kesenian tradisi di Negara ini.

Namun, kepunahan seni gegel jubleg tak berlangsung lama. Ceceng Jaenudin, salah seorang warga Kp. Cilumbu, desa Mekar Sewu. Tempat dimana seni gegel jubleg lahir. Ceceng sekuat tenaga membuat terobosan untuk membangkitkan kembali seni tersebut ditahun 2011, dengan mengikut sertakan dalam kegiatan gelar budaya yang bertema : "Ngajugjug Cisewu Puseur Budaya Pasundan".

4.5.6.1. Tahapan pementasan Gegel jubleg

a. Pembuatan Topeng

Topeng merupakan bagian penting dari seni helaran pancawarna namun keadaannya sudah menghawatirkan dan hanya meninggalkann sebagian kecil yang tersisa itupun posisinya tercecer, sehingga perlu untuk dibuatkan kembali topeng baru. Topeng yang dibuat sekarang tidak berbahan kayu karena bahan baku yang sudah berkurang dan semakin mahal, maka bahan topeng kali ini memakai kertas, dikreasikan dengan riasan dan asesoris untuk menyerupai raksasa atau buta dalam pewayangan.

b. Pembuatan Kuda Lumping

Kuda lumping sebenarnya sudah tersedia, namun bentuknya masih sedehana. Maka diusahakan untuk dibuatkan kembali kuda yang baru dengan bentuk yang dimodifikasi sedikit dan tanpa menggunakan cat, agar anyaman bambunya tidak tertutup.

c. Pembuatan Jubleg

Jubleg ini niscaya dibuat sebab warisan dari nenek moyangnya sudah tidak terselamatkan. Jubleg ini terbuat dari kayu. Pembuatan Bangbarongan, Pengadaan Badawang.

4.5.6.2 Seni Gegel Jubleg: Simbol dan Mitologi

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun