Mohon tunggu...
Gun GunNugraha
Gun GunNugraha Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penggiat Budaya

Saya adalah manusia yang belajar menjadi manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Lingkung Seni Galuh Padjajaran (LS GPP) dalam Melestarikan Seni Budaya Sunda di CIsewu-Garut

6 Juni 2023   19:09 Diperbarui: 7 Juni 2023   08:15 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beliau juga memaparkan selain menemui Kang Maman, sempat menemui orang-orang yang terkait dengan kesenian seperti yang di paparkan dibawah ini:

"Selain kang Maman, saya juga menjumpai kang Deden Erlis (pengurus DKG), saya temui di ruang kerjanya di Balai paminton dan begitupun Ua Cecep (Kepala UPTD DISBUDPAR) kala itu. Dari rumah ke rumah, hampir setiap nama tokoh yang ku dengar dijumpai. Blusukan menemui para mantan tokoh terdahulu diantaranya; Alm. Aki Rahmat macan (seniman debus), Abah Icang (tokoh reog dan calung), dsb. Mengajak kembali mereka agar bisa semangat kembali berkesenian. Membangkitkan kembali seni tradisi yang sudah lam punah. Tentu saja biaya perjalanan ini saya tanggung sendiri, saya harus mengorbankan tenaga, pikiran, waktu dan materi untuk memperjuangkan visi-misi ini. Tidak jarang, harus anyukna hutang untuk membiayai gelar budaya tahunan, termasuk saya merelakan tanah dan ruang pribadi untuk berdirinya bangunan sanggar seni. Yang terpikir oleh saya, bagaimana kesenian tradisi itu harus hidup kembali. Sepenggal perjalanan ini, menunjukan bahwa bukanlah proses yang mudah untuk mewujudkan cita dan rasa: supaya kesenian tradisi itu bangkit kembali seperti dulu. Torehan prestasi yang diraih saat ini, diperjuangkan dengan susah payah. Dalam perjuangan itu, saya tidak peduli orang-orang menyebut saya gila, kuno, untuk kepentingan politik".

Dari cerita yang diungkapkan kang Anggi. Untuk merintis dan membangun sebuah organisasi kesenian budaya itu sungguh tidaklah mudah, butuh perjuangan yang besar, tekad yang kuat, berani menyucurkan keringat serta tidak mengharapkan imbalan dari siapapun. Pada tahun 2009 sebelum organisasi ini didirikan semasa beliau masih duduk di bangku kuliah, beliau telah melakukan beberapa kali orasi budaya dengan mengumpulkan anak remaja, berkeliling disepanjang jalan Cisewu bersorak-sorak tentang budaya, menyebarkan tulisan kepada seluruh masyarakat tentang keprihatinan akan punahnya nilai budaya dan kesenian peninggalan leluhur, tidak dapat kita pungkiri dalam melakukan suatu perubahan pasti akan menemukan beberapa konflik yang dihadapi ada halnya sebagian orang menyepelekan, menganggap tindakan yang dilakukan adalah tindakan yang kurang bermanfaat, atau menghambur-hamburkan waktu. Namun hal itu tidak dijadikan sebuah masalah besar baginya, yang terpenting apa yang menjadi tujuan hidupnya bisa tercapai, serta masyarakat tersadarkan akan jati dirinya sebagai orang sunda yang ta'at kepada nilai peninggalan para leluhurnya.

4.3. Visi Misi Lingkung Seni Galuh Pakuan Pajajaran 

 Visi dari organisasi kesenian Galuh Pakuan Pajajaran ini tiada lain ingin membina, melestarikan dan menjunjung tinggi nilai budaya yang ada di Cisewu. Pakuan Pajajaran merupakan suatu wadah, suatu tempat untuk menampung aspirasi masyarakat khususnya bagi para seniman yang ada dicisewu. Salah satu upaya yang diusahakan adalah dengan cara melakukan pementasan (Gelar Budaya) yang telah diagendakan. Memelihara dan melestarikan serta menampung semua jenis kesenian tradisi, khususnya tentang kesenian Sunda.

Visi ini sempat diutarakan oleh Kang Anggi selaku ketua organisai, beliau mengutarakan demikian :

"Kegiatan pentas seni yang sering dilakukan oleh Galuh Pakuan Pajajran merupakan wujud rasa kecintaan kami terhadap seni budaya Lokal, sekaligus turut sertanya mengsukseskan tujuan Organisasi kami, khususnya dalam mewujudkan Cisewu menjadi puser budaya Sunda".

Adapun Misi dari organisasi Pakuan Pajajaran ini adalah ikut membantu merealisasikan Program Kabupaten. Garut dengan cara menyajikan sebagian jenis kesenian Sunda yang rentan hilang. Proses pencapaian yang dilakukan adalah dengan cara menampilkan seluruh kesenian Sunda yang terdapat di Cisewu. Disamping adanya sokongan dan dorongan dari masyarakat setempat, ini juga merupakan keinginan dari para seniman yang masih peduli terhadap kebudayaan. rasa kepedulian itu mereka tanamkan pada diri mereka sendiri yang kemudian diilustrasikan dengan pementasan kesenian di berbagai kesempatan yang telah diagendakan. Selain itu yang menjadi misi organisasi kesenin Galuh Pakuan Pajajaran adalah membangkitkan, melestarikan dan menjaga seni yang telah dan hampir punah. Menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap warisan budaya leluhurnya. Manumbuhkan kesadaran bahwa seni warisan karuhunnya adalah seni yang adi luhung. punya nilai kontemplatif dan moral yang tinggi. Membuat budaya tanding bagi seni dan budaya Global (Budaya barat). Menarik psikis generasi muda pada akar budayanya.

4.4. Lambang Lingkung Seni Galuh Pakuan Pajajaran

LS Galuh Pakuan Pajajaran (LS GPP) memiliki lambang yang bermakna kebulatan tekad, ucap serta lampah dalam mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa khususnya seni budaya daerah (Sunda) (Wawancara dengan ketua organisasi kesenian LS GPP, 27 Desember 2014). Semua visi dan misi dari LS GPP ini mereka jabarkan dalam sebuah lambang yang menandakan keberadaan organisasi ini. Dengan adanya lambang ini masyarakat akan dengan mudah mengenali organisasi yang ada, yaitu LS GPP t. Adapun pemaknaan secara terpisah dari lambang di atas dapat diartikan sebagai berikut: Lambang Gunung dalam pawayangan melambangkan kebesaran seni budaya sunda yang selalu mengalir dalam pemikiran dan sejarah. Bunga Teratai menandakan, keangkuhan, atau keindahan. Kujang siloka dari senjata pasundan atau simbol pekakas yang digumakan oleh orang-orang sunda. Mata Rantai, membina kebersaman dan tali erat persaudaraan. Bintang, selalu menjadi yang paling atas, serta selalu menerangi dari kegelapan.

4.5. Jenis-jenis Kesenian yang dihimpun dan dipentaskan didalam LS GPP

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun