Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Membangun Resiliensi Peran Perempuan dalam Kampung Madani

15 Juni 2024   08:55 Diperbarui: 15 Juni 2024   08:56 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pilot project Kampung Madani juga turut membina masyarakat demi kemajuan ekonomi desa.(Dok. PNM) via kompas.com

Sebuah contoh bagus saya dapatkan dari Jerman, mengenai keberadaan Oxfam Shop. Dalam Oxfam Shop ini menjual berbagai barang bekas, tentu layak pakai atau layak guna, dengan harga relatif murah. Pakaian bekas, lukisan, jam tangan ataupun perabot rumah tangga yang tidak terpakai bisa dibeli pada toko tersebut.

Oxfam Shop di Berlin. Sumber : yvonne salamon via www.shops.oxfam.de
Oxfam Shop di Berlin. Sumber : yvonne salamon via www.shops.oxfam.de

Oxfam sendiri merupakan organisasi nirlaba yang berfokus pada pembangunan penanggulangan bencana dan advokasi, bekerja sama dengan mitra lainnya untuk mengurangi penderitaan di seluruh dunia. (Sumber : wikipedia)

Oxfam Shop di atas dapat diadaptasi dalam sebuah pergerakan kolektif di RT atau RW untuk mengumpulkan barang bekas yang masih layak guna untuk diperjualbelikan. Pasarnya tentu tidak hanya di kalangan warga, tetapi bisa diekspansi lagi menjadi toko online maupun offline. 

Metode konsinyasi memungkinkan usaha kolektif ini dilakukan tanpa menggunakan modal uang. Tinggal bagaimana proses laundry-ing ataupun pembersihan produk bekas tersebut dilakukan. Bisa dilakukan secara mandiri oleh penitip, ataupun oleh penjual dengan ada biaya tambahan.

Peran Perempuan dalam Kampung Madani Berkelanjutan

Dari beberapa ide di atas, bisa menjadi sumber menghasilkan nilai ekonomi sebagai stimulus bagi ibu-ibu sebagai agen pembangunan berkelanjutan. Nilai ekonomis yang didapatkan, bisa untuk membeli barang tepat guna untuk mendukung penyelesaian masalah lingkungan, seperti tempat sampah "biru-kuning" maupun lampu jalan solar panel.

Tidak perlu menunggu dorongan dari pemerintah dahulu, jika Kampung Madani ini berjalan baik tentu pemerintah akan datang dengan sendirinya bahkan bersedia menjadi partner kerjanya. Transisi energi adil menjadi tonggak semangat untuk perwujudannya.

Jadi, peran perempuan sebagai subyek hulu ke hilir pengelolaan limbah, sangatlah besar dalam membentuk Kampung Madani yang berkelanjutan. Sudah waktunya memberikan ruang kepada pengetahuan dan ide perempuan yang juga merupakan praktisi proses ini.

Jika berjalan dengan baik, maka saya dan para bapak-bapak lainnya punya pekerjaan lebih penting lainnya dalam masyarakat selain membersihkan selokan. Efisiensi, dan sekali lagi, resiliensi, akan menumbuhkan masyarakat menjadi lebih baik lagi. Tidak terus dinina-bobokkan oleh pengalaman, tetapi maju mewujudkan ide dan gagasan.

Demikian dan keep improve our resilience.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun