Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Membangun Resiliensi Peran Perempuan dalam Kampung Madani

15 Juni 2024   08:55 Diperbarui: 15 Juni 2024   08:56 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pilot project Kampung Madani juga turut membina masyarakat demi kemajuan ekonomi desa.(Dok. PNM) via kompas.com

Di beberapa kampung yang sudah maju, kegiatan ini rutin dilakukan seminggu sekali. Uang yang dihasilkan setiap KK (Keluarga) biasanya bisa dimasukkan dalam tabungan RT ataupun dicairkan langsung. Semakin cepat frekuensinya, maka semakin kecil peluang timbunan sampah non-organiknya.

2. Rumah Limbah Jelantah

Masih banyak dikerjakan oleh swasta, pengumpulan minyak goreng sisa atau jelantah ternyata bisa menghasilkan cuan pula. Limbah inilah yang seringkali terbuang secara refleks ke selokan, dan menggumpal menjadi lemak seperti yang dideskripsikan pada kerja bakti kampung saya.

Pengetahuan akan bahaya lingkungan mungkin sudah dimiliki setiap warga. Tetapi untuk resiliensi berdampak baik, diperlukan stimulus berupa pengetahuan bahwa limbah minyak goreng bisa menghasilkan nilai ekonomis.

Limbah minyak goreng biasanya digunakan untuk membuat lilin, sabun batang ataupun sabun cair bari. Tentu bagus jika Kampung Madani bisa menjembatani hingga produksi hilir tersebut. Namun jika belum mampu, tentu masih menguntungkan jika dijual di tingkat pengepul saja. 

3. Pembuatan Komposter

Ide ini mungkin yang sedikit mengeluarkan modal, tetapi dampaknya akan luar biasa. Komposter adalah alat atau tempat khusus yang digunakan untuk mengubah materi organik, seperti sisa makanan, dedaunan, dan bahan-bahan lainnya, menjadi kompos melalui proses fermentasi dan dekomposisi. (sumber : www.liberty-society.com)

Paling tidak dibutuhkan sebuah wadah, biasanya drum, yang berisi tanah, cacing, dan gerabah untuk mengurai sampah-sampah organik menjadi pupuk kompos. Menjadi lebih baik, adalah apabila output yang dihasilkan berupa pupuk kompos cair dengan pemanfaatan media air sebagai finalisasi dekomposisi.   

Cairan pupuk tersebut bisa diperjualbelikan, pun juga dapat digunakan sendiri untuk pertanian di pedesaan ataupun urban farming di kawasan perkotaan. Semuanya bisa menjadi mata rantai untuk menghasilkan nilai ekonomis.

4. Thrifting Store (Toko Barang Bekas)

Dilematis antara produk thrifting dari luar negeri yang masuk ke Indonesia, seharusnya bisa disikapi secara oportunis. Jika barang bekas dari luar negeri saja laku, maka setiap rumah tangga tentu mempunyai barang bekas yang bernilai ekonomis pula. Konsep inilah yang bisa menyatukan sebuah RT atau RW membuka Toko Barang Bekas kolektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun