Mohon tunggu...
Gregorius Benito Grady Avian
Gregorius Benito Grady Avian Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar yang hobinya nyetrika milo sachet-an.

Menulis ketika senja, hujan, dan di saat patah hati.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Es Krim

4 April 2022   11:50 Diperbarui: 4 April 2022   12:05 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, aku melanjutkan pembicaraan ku ke hal yang lebih serius. Ya, Kali ini aku akan memberanikan niatku untuk menembakmu.  Aku ingin mengungkapkan perasaan yang ku kependam terhadapmu. Perasaan ini sudah lama ku nanti. “Apakah aku bisa melakukannya?” Tanyaku dalam hati. Pertama - tama, aku membelikanmu sebuah es krim rasa strawberi kesukaan mu. Aku lalu menghampirimu dengan membawakan dua es krim rasa strawberi untuk kita. Aku lalu memulai pembicaraanku.

“Kamu tau gak, kenapa seorang laki - laki itu malu - malu sama beberapa cewek?” Tanyaku padamu.

“Gak tau, kan aku bukan laki laki. Kamu gimana sih?” Katamu dengan tertawa kecil, sambil memakan es krim strawberi yang ku belikan untuk mu.

“Laki - laki yang malu - malu sama beberapa cewek itu biasanya karena ada perasaan sama teman ceweknya.” Kataku dengan perasaan gugup

Kamu lalu sedikit tersedak. Kamu lalu bertanya, “Maksud kamu?” 

“Ya kalau laki - laki malu - malu sama temen ceweknya berarti dia suka sama temen ceweknya itu.” Kata ku sambil perlahan menjilat es krim milik ku. 

“Owalah, terus kenapa?” Kata mu kebingungan.

“Ya sekarang kamu udah tau kan kenapa dulu aku malu - malu?” Kataku, singkat.

Kamu lalu berhenti menjilati es krim strawberi mu. Pipimu yang putih itu perlahan memerah. Aku lalu melihat ke arah matamu, kamu cantik sekali dengan perpaduan coklat kehitaman mu. Perlahan, aku mengumpulkan keberanian. Aku lalu mengatakannya kepadamu.

“Itu karena aku suka sama kamu, Clarissa. Semenjak kita duduk bareng di kelas enam SD, sampai sekarang. Bocah kelas enam SD itu masih sama sampai sekarang. Perasaan yang sudah ku pendam selama ini akhirnya bisa ku ungkapkan pada mu.” Kata ku dengan yakin.

“Ya, benar. Aku menyukaimu, sejak kelas enam.” Kata ku sekali lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun