“Pokoknya siap gak siap aku bakal langsung cari kamu.” Kataku sambil menutup mataku di sebuah tiang lampu taman.
“Iya, cari aja aku kalau kamu bisa.” Katamu penuh percaya diri
“Bener yah? Kalau aku bisa nemuin kamu, kamu mau ngapain?” Kataku menantangmu
“Nanti aku bakal lakuin hal yang kamu mau deh.” Katamu saat itu.
“Hitungnya yang bener yah, 1 – 20 loh.” Katamu menambahkan
“Iya, aku mulai yah?” Jawabku, aku lalu memulai menghitung dari 1 – 20.
Setelah selesai menghitung, aku lalu mencarimu. Setelah 5 menit aku mencarimu, akhirnya aku menemukanmu, bersembunyi di balik semak – semak berbentuk hati. Hati itu seakan menjadi pengingat akan perasaanku kepadamu. Perasaanku tidak pernah berubah terhadapmu, aku akan selalu menyukaimu.
“Permintaanku ku tunda dulu yah? Bolehkan?” Tanya ku dengan memasang muka sok imut.
“Iya iya, boleh deh.” Katamu seakan terhipnotis oleh muka sok imutku.
“Nah gitu dong.” Kataku memasang senyum yang lebar.
“Aku capek nih, gimana kalau kita duduk di kursi itu aja?” Katamu sambil menunjuk kursi di bawah pohon Damar itu.