Di suatu sore yang hangat, aku dan kamu sedang berjalan – jalan di taman. Kamu terlihat cantik sore itu, baju pink, rok mini bermotif kotak – kotak berwarna Merah – biru, dan tas Mini yang kamu bawa sangat cocok dengan kulit putih mulusmu. Kamu terlihat cantik apa adanya tanpa make-up sekalipun.
“Makasih ya, Ren, kamu udah mau nemenin aku ke taman.” Katamu saat itu.
“Sama – Sama, Clarissa, santai aja.” Ucapku dengan tersenyum.
“Ih…, aku kan gak enak sama kamu....” Jawabmu dengan tersipu malu.
Segera setelah itu, kamu berkata “Eh, foto di situ yuk?". Kamu menawarkanku untuk Foto berdua di depan grafiti. Ungkapan itu seakan menjadi hal yang bisa membuatku pingsan, karena terlalu senang untuk diajak foto oleh seorang bidadari.
Kita pun berswafoto bersama. Setelahnya, kamu mengajakku untuk jalan – jalan. Sambil menikmati pemandangan indah, kamu mengingatkanku akan kenangan masa lalu, yang memalukan jika kuingat kembali.
” Aku jadi keinget waktu kita duduk bareng di kelas 6 SD. Kamu waktu itu gak berani ngomong sama aku, mau pinjem pulpen aja gak berani.” Katamu sambil tertawa puas.
“Ya, Namanya juga laki – laki, kalo ngomong ke cewek pasti malu – malu lah.” Seruku dengan sedikit kesal.
“Ih… jangan marah – marah atuh akang, kan emang kamu dulu kayak gitu.” Jawabmu sambil menahan tawa.
“Kamu dulu waktu duduk sama aku malah kayak orang gak tau malu, masa cewek duduk kakinya keatas, kayak preman aja.” Kataku membalasmu.
“Ya itukan dulu, emang dulu aku gak tau malu.” Balasmu, tak terima.