Lalu, aku melanjutkan pembicaraan ku ke hal yang lebih serius. Ya, Kali ini aku akan memberanikan niatku untuk menembakmu. Aku ingin mengungkapkan perasaan yang ku kependam terhadapmu. Perasaan ini sudah lama ku nanti. “Apakah aku bisa melakukannya?” Tanyaku dalam hati. Pertama - tama, aku membelikanmu sebuah es krim rasa strawberi kesukaan mu. Aku lalu menghampirimu dengan membawakan dua es krim rasa strawberi untuk kita. Aku lalu memulai pembicaraanku.
“Kamu tau gak, kenapa seorang laki - laki itu malu - malu sama beberapa cewek?” Tanyaku padamu.
“Gak tau, kan aku bukan laki laki. Kamu gimana sih?” Katamu dengan tertawa kecil, sambil memakan es krim strawberi yang ku belikan untuk mu.
“Laki - laki yang malu - malu sama beberapa cewek itu biasanya karena ada perasaan sama teman ceweknya.” Kataku dengan perasaan gugup
Kamu lalu sedikit tersedak. Kamu lalu bertanya, “Maksud kamu?”
“Ya kalau laki - laki malu - malu sama temen ceweknya berarti dia suka sama temen ceweknya itu.” Kata ku sambil perlahan menjilat es krim milik ku.
“Owalah, terus kenapa?” Kata mu kebingungan.
“Ya sekarang kamu udah tau kan kenapa dulu aku malu - malu?” Kataku, singkat.
Kamu lalu berhenti menjilati es krim strawberi mu. Pipimu yang putih itu perlahan memerah. Aku lalu melihat ke arah matamu, kamu cantik sekali dengan perpaduan coklat kehitaman mu. Perlahan, aku mengumpulkan keberanian. Aku lalu mengatakannya kepadamu.
“Itu karena aku suka sama kamu, Clarissa. Semenjak kita duduk bareng di kelas enam SD, sampai sekarang. Bocah kelas enam SD itu masih sama sampai sekarang. Perasaan yang sudah ku pendam selama ini akhirnya bisa ku ungkapkan pada mu.” Kata ku dengan yakin.
“Ya, benar. Aku menyukaimu, sejak kelas enam.” Kata ku sekali lagi.