Mohon tunggu...
Gregorio Fasius
Gregorio Fasius Mohon Tunggu... Lainnya - Klerek Analis Perkara Peradilan

Seseorang yang menyukai Literasi Hukum dan Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Relevansi Nilai-Nilai Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara bagi Aparatur Sipil Negara

7 Oktober 2024   21:39 Diperbarui: 8 Oktober 2024   01:50 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Untuk itu, dalam menghadapi isu-isu kontemporer tersebut, ASN perlu dibekali dengan modal kesiapsiagaan bela negara. Adapun berbagai bentuk kesiapsiagaan dimaksud adalah kemampuan setiap CPNS untuk memahami dan melaksanakan kegiatan olah rasa, olah pikir, dan olah tindak dalam pelaksanaan kegiatan keprotokolan yang di dalamya meliputi pengaturan tata tempat, tata upacara (termasuk kemampuan baris berbaris dalam pelaksaan tata upacara sipil dan kegiatan apel), tata tempat, dan tata penghormatan yang berlaku di Indonesia sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku. 

Aplikasi kesiapsiagaan Bela Negara dalam Latsar CPNS selanjutnya juga termasuk pembinaan pola hidup sehat disertai pelaksanaan kegiatan pembinaan dan latihan ketangkasan fisik dan pembinaan mental lainnya yang disesuaikan dan berhubungan dengan kebutuhan serta ruang lingkup pekerjaan, tugas, dan tanggungjawab, serta hak dan kewajiban PNS di berbagai lini dan sektor pekerjaan yang bertugas diseluruh wilayah Indonesia dan dunia.  

Selain hal tersebut diatas, pelaksanan kesiapsiagaan bela negara PNS dalam modul ini juga akan memberikan pembinaan, pemahaman, dan sekaligus praktek latihan aplikasi dan impelementasi wawasan kebangsaan dan analisis stratejik yang meliputi analisis inteilijen dasar dan pengumpulan keterangan yang akan sangat berguna dalam berbagai permasalahan yang sering terjadi di lingkungan birokrasi, baik permasalahan yang sifatnya internal maupun eksternal. 

Akhirnya, aplikasi dari latihan kesiapsiagaan Bela Negara ini juga akan menjadi modal penguatan jasmani, mental dan spiritual dalam pelaksaaan tugas CPNS yang memiliki fungsi utama sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu Negara bangsa dari segala Ancaman, Ganguan, Hambatan, dan Tantangan (AGHT) baik dari dalam maupun luar negeri. 

Sehingga, setiap Calon Pegawai Negeri Sipil dapat selalu siap dan memberikan pelayanan yang terbaik. Oleh karena itu setiap CPNS diharapkan selalu membawa motto “melayani untuk membahagiakan” dimanapun dan dengan siapapun mereka bekerja, dalam segala kondisi apapun serta kepada siapapun mereka akan senantiasa memberikan pelayanan terbaik dan profesional yang merupakan implementasi kesiapsiagaan Bela Negara. Perilaku kesiapsiagaan akan muncul bila tumbuh keinginan CPNS untuk memiliki kemampuan dalam menyikapi setiap perubahan dengan baik.

 Berdasarkan teori Psikologi medan yang dikemukakan oleh Kurt Lewin (1943) kemampuan menyikapi perubahan adalah hasil interaksi faktor-faktor biologis-psikologis individu CPNS, dengan faktor perubahan lingkungan (perubahan masyarakat, birokrasi, tatanan dunia dalam berbagai dimensi). CPNS yang siap siaga adalah CPNS yang mampu meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan pelaksanaan kerja. 

Dengan memiliki kesiapsiagaan yang baik, maka CPNS akan mampu mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) baik dari dalam maupun dari luar. Sebaliknya jika CPNS tidak memiliki kesiapsiagaan, maka akan sulit mengatasi ancaman, tantangan, hambatan, dan ganguan (ATHG) tersebut.

Isu dan Pembahasan.

Dalam era globalisasi dan perkembangan zaman yang semakin modern seringkali membuat kebanyakan masyarakat di berbagai bangsa dan negara di dunia terlena dengan modernisasi dan kemajuan di berbagai sektor, sayangnya kemajuan-kemajuan serta modernisasi yang dinikmati juga membawa konsekuensi logis yang bersifat negatif. Salah satu ancaman yang paling merusak dari modernisasi zaman ini adalah ancaman terhadap kedaulatan dan keutuhan bangsa. 

Sifat imperialisme dan neo-kolonialisme yang dimiliki oleh negara-negara adidaya di dunia telah menjadi ancaman bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, selain ancaman dari luar, seringkali ancaman yang mengancam kedaulatan dan keutuhan bangsa berasal dari dalam. Kejahatan seperti narkotika, cyber space crime (kejahatan mayantara), ujaran kebencian, dan pelbagai kejahatan lainnya perlu disikapi dengan serius oleh semua masyarakat Indonesia.

Penyikapan yang dapat dilakukan untuk menangkis (counter) terhadap isu-isu tersebut dapat dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara pada masyarakat terkhusus bagi Aparatur Sipil Negara sebagai garda terdepan yang menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun