Mohon tunggu...
Grant Gloria Kesuma
Grant Gloria Kesuma Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Mari menulis!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Obat Nyamuk

15 Oktober 2021   23:12 Diperbarui: 15 Oktober 2021   23:27 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Di situ bisa lihat pemandangan lebih jelas," jawabku. Namun Miyana memaksaku duduk selang satu kursi di sampingnya. Akhirnya aku duduk di kursi yang ditunjuk oleh Miyana.

"Kamu sibuk banget ya akhir-akhir ini. Susah banget kalau mau ajak kamu jalan. Sudah lama banget kita nggak jalan bareng!" cecar Miyana.

Dalam hati aku berkata, 'Bukannya lo yang super sibuk? Kok malah memutar balik fakta?'

"Hmm.. beda banget ya kamu sekarang. Banyak kegiatannya dan nggak ada waktu lagi buat kumpul-kumpul dengan teman-teman kuliah," katanya lagi.

"Sekarang lagi masa pandemi. Nggak boleh kumpul-kumpul!" jawabku. Aku merasa risih saat Miyana mulai menyindir-nyindir. Kebiasaannya ini tidak berubah. Ia sering menyindir sesuatu yang tidak dia ketahui faktanya seperti apa. Tidak tahu masalahnya apa tapi langsung membuat asumsi sendiri.

"Oh, ya, beberapa waktu lalu ada acara makan bersama teman-teman kuliah. Ya teman-teman kita aja! Kamu tau sendiri, kan, kelompok kita nggak banyak. Tapi kamu nggak ikut. Sayang banget!" ujarnya.

"Acara? Kapan itu? Nggak ada yang memberitahu aku, lho!" kataku.

"Eh? Masa? Waduh, aku pikir semua sudah memberitahu kamu!" jawabnya. 

"Nggak ada. Tapi biarlah. Toh, ini lagi pandemi. Aku nggak mau ikut acara keramaian," balasku. 

Lalu aku mulai berpikir yang tidak-tidak. Ini sudah biasa terjadi. Mereka bikin acara sendiri dan nggak mengajakku. Mereka selalu berasumsi aku sibuk, padahal mereka sendiri yang nggak berminat mengajakku. Kalau aku ikut acara bersama mereka, paling-paling aku jadi obat nyamuk. 

Aku melirik ke arah Miyana. Sekarang dia dan pacarnya sedang sayang-sayangan. Si pacar mengelus-elus kepala si Miyana. Miyana tersenyum tersipu-sipu. Cih! Menyebalkan! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun