Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer | SEO Content Writer

I am a learning person who enjoys sharing reviews about phenomena that occur in the universe. Hopefully what is shared will bring blessings to me and be useful for many people.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Brain Rot" Jadi Oxford Word of The Year 2024: Alarm bagi Pecinta Konten Receh dan Related

11 Desember 2024   10:01 Diperbarui: 12 Desember 2024   18:23 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, hal-hal yang relate dalam konten, sering kali tidak melihat sisi baik dan buruk bahkan cenderung menormalisir kebiasaan buruk. 

Seperti halnya, konten yang ditunjukkan untuk mencari validasi bahwasannya kebiasaan buruk tidak hanya dilakukan oleh seorang tetapi juga banyak orang dan ingin dianggap normal. 

Hal tersebut sempat disinggung oleh seorang seorang kreator @lailsjournal, yang menggambarkan bagaimana konten receh dengan embel-embel relate itu sebenarnya justru berbahaya. 

Ia menggambarkan, dengan salah satu konten berisi " tidak bercerita tetapi..." menampilkan kondisi kamar yang berantakan, kemudian ditulis kata "relate kan?".

Tentu semakin banyak konten receh seperti ini, akan berdampak buruk terhadap pola pikir dan perilaku hidup, seolah berantakan adalah yang normal dan banyak orang melakukan itu ketika banyak masalah. 

Bahkan, menurut studi ilmiah menunjukkan, kinerja otak itu kualitasnya bergantung dengan apa yang dikonsumsi, dengan demikian jika asupan yang diberikan receh, maka speknya pun menurun. 

Dalam hal ini, penelitian Craig Jackson, profesor psikologi di Birmingham City University, menjelaskan bahwa meskipun brain rot tidak merusak otak secara fisik.

Tetapi, brain rot memengaruhi cara otak memproses informasi, hingga membuatnya lebih lambat dan kurang kreatif.

Selain itu, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Abnormal Psychology juga menemukan bahwa kebiasaan mengonsumsi konten berkualitas rendah dapat menurunkan kemampuan otak. 

Khususnya dalam hal berpikir mendalam dan meningkatkan risiko gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.

Lantas, Bagaimana Mencegah Brain Rot?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun