Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer | SEO Content Writer

I am a learning person who enjoys sharing reviews about phenomena that occur in the universe. Hopefully what is shared will bring blessings to me and be useful for many people.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Brain Rot" Jadi Oxford Word of The Year 2024: Alarm bagi Pecinta Konten Receh dan Related

11 Desember 2024   10:01 Diperbarui: 12 Desember 2024   18:23 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia mengkritik masyarakat yang cenderung menyukai hal-hal simpel dibandingkan ide-ide kompleks, yang menurutnya menunjukkan kemunduran mental.

Dipopulerkan oleh Gen Z dan Gen Alpa

Fast forward ke era digital, istilah brain rot dihidupkan kembali oleh Gen Z dan Gen Alpha. Mereka sering menyebut brain rot untuk menggambarkan video absurd.

Adapun konten berkualitas rendah, Biasanya, jenis konten ini berupa hiburan. Seperti halnya, video lucu yang berisi insiden-insiden memalukan, meme absurd, konten related, hingga tren-tren receh lainnya. 

Seperti halnya istilah Skibidi Toilet atau meme viral Only in Ohio. Bahkan, muncul istilah turunan seperti “skibidi” untuk sesuatu yang aneh atau “Ohio” untuk hal memalukan.

Tak bisa dipungkiri, konten jenis ini memang sah-sah saja karena tidak terkait dengan larangan tertentu selama tidak bersifat menyinggung sara atau semacamnya. 

Selain itu, konten semacam ini juga memang marketnya sangat luas sehingga menguasai algoritma media sosial karena mudah menarik perhatian. 

Bahkan, karena peminatnya luas, ini menjadi ide konten yang dimanfaatkan oleh para kreator, influencer, atau digital marketer untuk mendobrak engagment akun media sosial yang tinggi. 

Dampak Konten Receh dan Relate

Jika dilihat dari dampaknya, konten-konten receh dan relate yang dikonsumsi berulang kali justru beresiko serius terhadap keberlangsungan hidup. 

Pasalnya, kesenangan instan dari konten receh membuat otak terbiasa menerima informasi tanpa usaha. Hasilnya, kemampuan berpikir kritis dan fokus menurun drastis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun