"Tattoo di tangan ini jadi kayak reminder gue untuk tidak bertingkah aneh-aneh atau di luar batas. Jadi apa yang gue lakuin, akan selalu ingat dan untuk anak"
Inilah yang membuat saya kepikiran, kalau tidak ada saya di rumah apakah akan lebih pecah emosinya atau bisa dapat terkendali?
Anak di sini memang seperti "mediator aktif-pasif", aktif dalam arti bisa meleraikan atau menenangkan orangtua ketika bertengkar. Pasif dalam arti menjadi pengingat orangtua untuk tidak bertengkar supaya tidak ditiru oleh anak atau tidak membuat anak sedih.
Kesimpulannya adalah saya gelisah setelah kakak menikah dan lagi mencoba untuk memberikan kebahagiaan tanpa "mengasingkan" orangtua