Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Menanti Fajar Pada Senja Tak Berjingga

14 Februari 2023   12:25 Diperbarui: 14 Februari 2023   12:32 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah empat hari aku siuman dari tidur panjang setelah melewati masa kritis di ruang ICU. Bau obat cukup menyengat meski aku telah dipindahkan ke ruangan reguler kelas 1. Sekujur tubuh masih sakit dengan luka yang ditutup perban.

Aku kecelakaan dua minggu lalu sampai tak sadarkan diri. Yang kuingat terakhir hanyalah terpental ketika sebuah mobil menabrakku yang sedang menyebrang di malam hari. Ah entahlah, aku tak ingin membahasnya lagi di waktu kepulanganku ini untuk rawat jalan di rumah.

"Ayah bawa barang-barang dulu ke mobil. Kamu tunggu di sini saja," kata Ayah yang membawa dua tas ukuran sedang.

Karena merasa bosan menunggu sendirian, apalagi bilik sebelah kosong, aku mencari ide ke luar ruangan dengan kaki yang harus diseret ketika melangkah. Belum lagi pergelangan kiri pun di gips sementara waktu karena mengalami patah tulang.

Koridor rumah sakit lantai 7 ini dipadati oleh aktivitas antara tenaga medis dan pasien. Ada yang duduk di luar ruangan, menangis karena mendengar kabar duka, juga yang sama sepertiku hendak pulang setelah berhari-hari dirawat.

Sampai seorang perempuan berambut panjang datang dari arah berlawanan hingga melempar pandang satu sama lain.

"Tatya?"

Perempuan itu kemudian berhenti melangkah.

"Ya, aku Tatya. Tapi maaf, siapa ya?"

Aku tak bisa mengingat jelas siapa sebenarnya dia dan di mana aku bisa mengenalnya. Tiba-tiba saja nama itu terucap ketika melihat sosok ini.

"Aku habis operasi beberapa hari lalu dan baru selesai check up. Kata dokter, efek sampingnya aku akan mudah lupa. Maaf kalau saat ini aku belum bisa ingat siapa kamu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun