Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Menanti Fajar Pada Senja Tak Berjingga

14 Februari 2023   12:25 Diperbarui: 14 Februari 2023   12:32 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dan kamu bilang tadi kalau... kemungkinan aku akan sama seperti mereka?"

"Kita tunggu saja sampai senja datang."

Tidak banyak yang kubicarakan selain soal kebaradaanku dan mereka yang misterius. Tak seperti bersama Tatya, aku tak bisa merasakan kehangatan ketika bersama Nika. Ini terasa hambar, atau mungkin aku saja yang merasa bosan mengulang alur seperti ini. Kedatangan orang baru, lalu hilang dalam sekejap.

Waktu yang ditunggu tiba. Senja datang. Kali ini cahayanya lebih pucat bahkan cenderung tak terlihat berjingga.

"Senjanya aneh."

"Warna jingganya pekat sekali, ya. Aku suka."

Apa yang kami katakan di waktu bersamaan itu memancing reaksi masing-masing untuk saling tatap seakan mengacuhkan senja yang katanya indah itu. Sungguh ini sangat berlawanan ketika Nika mengatakan senja ini berwarna jingga pekat, padahal jelas-jelas nyaris tanpa warna.

Saat matahari itu semakin menenggelamkan diri, aku merasa tubuh ini mendadak berat tanpa bisa mengucapkan apa-apa dari ujung bibir. Bisa kurasakan Nika mulai panik dengan mengguncang tubuhku. Aku bisa mendengarnya, tapi sama sekali tak bisa menjawab.

Senja di atas sana perlahan berubah jadi hitam putih, seperti halnya aku melihat perempuan ini. Selanjutnya giliran mata yang terasa berat hingga tak kuasa untuk segera memejamkannya. Kini semua gelap seakan terjatuh pada jurang tak berujung.

Mungkin kini saatnya aku yang pergi, meninggalkan Nika yang akan mengulang nasibku pada pertemuan misterius bersama banyak orang asing.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun