"Ayo, kita ke rumah sakit sekarang," ajak Aris tanpa basa-basi.
Sekitar satu jam di perjalanan menggunakan mobil, kami bertiga sampai di rumah sakit dan segera menuju kamar tempat dirimu dirawat. Begitu tiba di kamar tujuan, kamu sedang berbaring di tempat tidur ditemani oleh Kirana dan orang tuamu.
Aku mengecup keningmu pelan sebagai pembalasan atas rindu yang akhirnya pulang ke tempat asalnya. Begitu bahagia bisa melihatmu sehat seperti ini. Di samping tempatmu tidur, ada tempat tidur kecil yang dikhususkan untuk tempat bayi yang baru lahir. Buru-buru aku mendekat untuk melihat anak pertamaku itu.
Tapi begitu melihat ke tempat tidur tersebut, aku kaget. Benar-benar kaget.
Di sana bukan hanya ada satu bayi. Tapi dua. Atau jangan-jangan...
"Maaf aku menyembunyikannya dari kamu. Tapi sejak awal pemeriksaan USG, dokter bilang aku mengandung anak kembar. Dan dua-duanya laki-laki."
Air mata langsung jatuh membasahi pipi. Ini benar-benar sebuah kejutan besar.
"Selamat ya, Mas, kamu punya dua jagoan kecil sekarang," kata Kirana.
Aku menggendong satu persatu dari mereka, melihat wajahnya, lalu menciumnya bergantian. Keduanya sangat mirip denganku. Begitu menggemaskan.
Kupeluk erat semua yang ada di ruangan itu mulai dari Ibu, Aris, Kirana, dan kedua mertuaku. Terakhir, aku mengecup kembali kening istriku, menggenggam tangannya erat.
"Terima kasih telah memberiku anugerah terbesar dalam hidup. Aku janji akan menjadi suami dan seorang ayah yang bisa dibanggakan oleh keluarganya. Sekali lagi, terima kasih."
***