Saat kau ada di sisiku...
Aku terus memainkan gitar ini dengan membayangkan wajah Kinar. Sudah 3 bulan aku tidak bertemunya, tidak merasakan hangat peluknya ketika tidur, juga tidak lagi merasakan kecupan keningnya yang membangunkanku saat pagi hari.
Maka, ketika menyanyikan lagu ini dengan alunan akustik, aku benar-benar menghayatinya.
Semua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya...
Menahan rasa ingin jumpa...
Percayalah padaku akupun rindu kamu, ku akan pulang...
Melepas semua kerinduan yang terpendam...
Setelah itu aku menyimpan file rekaman suara tadi ke laptop milik Kim, membuka email dan mengunggahnya untuk dikirim ke istirku di sana. Tidak lupa juga aku menuliskan betapa senangnya diri ini karena akan memiliki anak laki-laki.
***
Desember 2008
Jarak dan waktu ternyata tidak bisa memberikan toleransi lebih lama lagi atas hubungan jarak jauh ini. Aku tahu, kita sama-sama terjerat rindu. Tapi keegoisan pada diri masing-masing juga terus memberontak. Kamu tidak bisa lagi menerima alasanku jika telepon tidak diangkat. Bahkan ketika aku mengirim email berkali-kali, tidak ada satu pun yang dibalas. Intinya kita sama-sama butuh perhatian.