Mohon tunggu...
Giens
Giens Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

I like reading, thinking, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Ular Sanca dan Dua Kelinci

22 Agustus 2016   13:51 Diperbarui: 22 Agustus 2016   14:43 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Buktinya apa? Jangan main tuduh semaunya!" elak Caca.

"Karena hanya kamu yang ada di situ bersama Nana, cuma kamu yang tahu kalau air kelapa itu akan diminum Nana!" Kancil makin penasaran.

"Jangan sembarangan. Banyak pihak lain yang datang. Nini juga tahu, kok!" sahur Caca.

"Benar, Nini? Banyak pihak lain di ruangan yang sama dengan Caca dan Nana sebelum Nana tak sadarkan diri tadi?" si Kancil berlagak bak tim penyidik.

"Memang benar ….."

"Tuh, kan!" Caca memotong ucapan Nini.

"Tapi cuma kumbang, kupu-kupu, dan belalang," lanjut Nini.

"Nah, mana mungkin kupu-kupu, kumbang, dan belalang yang membawa racun ular belang lalu menaruhnya di air kelapa yang diminum Nana?" Kancil berteriak jengkel. Ia merasa logikanya dipermainkan.

"Lah, apa ada di antara kalian yang melihat sendiri aku menaruh racun ke air kelapa? Buat apa aku melakukan itu? Aku tak punya masalah dengan Nana!" kata Caca tetap tenang.

"Mungkin saja kalau Nana mati lalu akan kamu makan. Bisa saja, kan? Karena ukuran tubuhmu masih terlalu kecil untuk dapat mengatasi tenaga Nana," Kancil menguji skenarionya.

"Iya, tuh. Paling-paling mau dimakan. Untung segera ketahuan!" beberapa penghuni hutan lainnya menimpali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun