"Sudah. Saya tidak berniat ikut-ikutan menuntut pemerintah. Ini murni kesalahan saya, kesalahan anak saya. Kesalahan saya yang terlalu memanjakan anak keras kepala. Kesalahan anak saya juga karena ia mestinya makan kalau masih ingin hidup. Mohon maaf, Bapak-Bapak, saya masih berkabung. Sudah banyak wartawan yang mewawancarai saya tadi, saya butuh istirahat."
Kedua tamu itu pun berpamitan, berbalik, berjalan, lalu lenyap di tikungan ke arah lapangan tempat mobil mereka terparkir.
Mak Odah lega setelah kedua tamunya itu pergi. Ia curiga kedua orang itu segolongan dengan si Jon, golongan yang mengajak masyarakat untuk keblinger. Hanya ada sedikit tanya tersisa di benak Mak Odah, apa mereka juga hanya doyan daging sapi saja?
***