Mohon tunggu...
Fahmi Idris
Fahmi Idris Mohon Tunggu... Professional IT - System Analyst -

Introvert, Kinestetik, Feeling Extrovert, System Analyst, Programmer, Gamers, Thinker, Humorous, Dreamer. Web : ghumi.id Instagram : fahmi_gemblonk

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Penggenggam Jasad: Tempat Rahasia

21 Februari 2012   00:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:24 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidayat, Sani dan Brandon sudah berada di ruang belakang. Di depan sana pintu menuju halaman belakang. Mereka bertiga berlari menuju pintu tersebut. Kini mereka sudah ada di halaman belakang sekarang.

"Itu dia..!! Ayo kejar..!!", Sani menunjuk kelebat bayangan yang baru saja melompati semak ke arah bukit belakang.

"San wait..!", Pinta Brandon yang kemudian menarik bahu Sani.

"Apa?!?"

"Easy San... Kita jangan nafsu catch mbah Dewo.. "

"Kalau mbah Dewo bisa kita tangkap, kita bisa tau ada apa di sini!!"

"Galuh and Alan important problem sekarang.. not about mbah Dewo.. Kalau kita mau masuk hutan, find Galuh and Alan pilihan terbaik.."

"Ada benernya juga San kata Brandon.. Kita harus kumpulin dulu semua.."

"Oke.. Gue ngerti.. Sekarang usul lo apa?"

"We go through to the forest, cari Galuh dan Alan... Hidayat stay di sini bersama yang lain.. Mereka bisa seek petunjuk soal mbah Dewo dari vila ini.. Sekarang sudah siang.. Akan sulit mencari Galuh dan Alan when dark.."

"Yaudah.. kita balik lagi ke dalam.. ambil perlengkapan di ransel gue.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun