Jenis kejahatan white collar crime ini seringkali terkait dengan aktivitas bisnis, keuangan, pemerintahan, dan profesi profesional. Korupsi adalah salah satu bentuk kejahatan white collar yang penting dan sering kali merugikan kepentingan masyarakat secara keseluruhan. (Coleman, J. W., & Moitra, S. D. (Eds.). (2015). The Handbook of White-Collar Crime.)
Pelaku white collar crime umumnya menggunakan kekuasaan, pengetahuan, dan akses yang mereka miliki untuk memberikan keuntungan pribadi atau kelompok mereka, sering kali dengan merugikan orang lain atau merusak kepentingan umum. Kejahatan ini sering melibatkan penipuan, manipulasi keuangan, insider trading, penggelapan pajak, dan praktik-praktik penyalahgunaan kekuasaan. (Benson, M. L., & Simpson, S. S. (2009). White-Collar Crime.)
Edwin Sutherland menjadi tokoh utama dalam memperkenalkan konsep white collar crime ke dalam disiplin kriminologi. Ia menyatakan bahwa kejahatan ini tidak kalah serius dengan kejahatan konvensional, dan dengan demikian perlu mendapat perhatian yang serius dari para penegak hukum dan akademisi. Sutherland juga mengkritik pandangan umum yang menganggap pelaku kejahatan ini tidak berbahaya karena tidak melakukan kekerasan fisik.
Kontribusinya dalam bidang white collar crime meliputi pemahaman tentang karakteristik pelaku, motivasi, dan dampak kejahatan ini terhadap korban dan masyarakat pada umumnya. Sutherland berpendapat bahwa aspek-aspek sosio-ekonomi, struktur organisasi, dan norma-norma yang ada dalam dunia bisnis dan keuangan memberikan dorongan bagi tindakan kriminal ini.
Berikut adalah contoh-contoh kasus dari White Collar Crime, yaitu:
1. Skandal EnronÂ
Skandal Enron pada tahun 2001 adalah salah satu contoh terkenal dari white collar crime. Para eksekutif senior di perusahaan energi tersebut terlibat dalam manipulasi laporan keuangan untuk menutupi kerugian perusahaan. Skandal ini menyebabkan jatuhnya perusahaan dan kerugian yang signifikan bagi para pemegang saham dan karyawan.
2. Kasus Insider Trading
Insider trading, yaitu memperdagangkan saham berdasarkan informasi rahasia yang dimiliki oleh individu dalam posisi terkait, juga merupakan contoh white collar crime yang umum. Contoh terkenal adalah kasus Raj Rajaratnam, seorang pengelola dana hedge fund, yang didakwa melakukan insider trading dan dijatuhi hukuman penjara.