Untuk saat ini, bagaimana kalau nanti?
Aku tercenung, ternyata dunia Bintang tidak seindah gambar anak-anak di toko sepatu itu. Aku juga bertanya-tanya, kenapa anak-anak seperti Deni dan teman-temannya itu suka sekali mengancam, meneror dan mengambil uang yang bukan milik mereka. Bukankah seharusnya dunia anak-anak adalah dunia yang penuh kegembiraan dan keceriaan karena nanti setelah mereka dewasa, kerasnya kehidupan sudah menanti di depan mata.
Aku jadi teringat si sepatu dekil di rumah Bintang. Mungkin bukan karena dia tidak dipakai lagi oleh Bintang sehingga dia menjadi suram dan tidak bersemangat tapi mungkin karena dia harus mengalami dan melihat yang aku alami hari ini setiap hari.
Sungguh tidak terbayangkan!
Aku melihat ke arah Bintang yang masih berjalan. Dari sudut matanya, aku melihat setetes air mata mengalir turun. Jangan takut Bintang! Aku ada disini menemanimu, melewati kesedihan dan ketakutan yang kamu harus hadapi.
Tiba-tiba aku tersadar, aku kan hanya sepasang sepatu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H