Mohon tunggu...
Gideon Budiyanto
Gideon Budiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen : Kisah Sepasang Sepatu

12 Mei 2020   17:20 Diperbarui: 13 Mei 2020   11:33 2784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sepatu (Foto : Pexels/Anastasia Zhenina)

Untuk saat ini, bagaimana kalau nanti?

Aku tercenung, ternyata dunia Bintang tidak seindah gambar anak-anak di toko sepatu itu. Aku juga bertanya-tanya, kenapa anak-anak seperti Deni dan teman-temannya itu suka sekali mengancam, meneror dan mengambil uang yang bukan milik mereka. Bukankah seharusnya dunia anak-anak adalah dunia yang penuh kegembiraan dan keceriaan karena nanti setelah mereka dewasa, kerasnya kehidupan sudah menanti di depan mata.

Aku jadi teringat si sepatu dekil di rumah Bintang. Mungkin bukan karena dia tidak dipakai lagi oleh Bintang sehingga dia menjadi suram dan tidak bersemangat tapi mungkin karena dia harus mengalami dan melihat yang aku alami hari ini setiap hari.

Sungguh tidak terbayangkan!

Aku melihat ke arah Bintang yang masih berjalan. Dari sudut matanya, aku melihat setetes air mata mengalir turun. Jangan takut Bintang! Aku ada disini menemanimu, melewati kesedihan dan ketakutan yang kamu harus hadapi.

Tiba-tiba aku tersadar, aku kan hanya sepasang sepatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun