Mohon tunggu...
Gideon Budiyanto
Gideon Budiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen : Kisah Sepasang Sepatu

12 Mei 2020   17:20 Diperbarui: 13 Mei 2020   11:33 2784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sepatu (Foto : Pexels/Anastasia Zhenina)

Bintang hanya terdiam sambil tangannya sibuk mengkibas-kibaskan debu di tubuhku bekas injakan tadi.

Aku merasakan Bintang sedih, takut dan marah.

"Yah mau gimana lagi Jar," sahut Bintang, "Anak-anak kelas lima emang suka seenaknya sama kita yang kelas tiga."

"Iya, tapi si Deni tuh yang paling belagu".

Kembali Bintang hanya terdiam.

"Gimana pukulan si Deni kemarin di punggung kamu, masih terasa sakit?".

Bintang mengangguk.

"Masih Jar. Semalam Ibu aku lihat bekas pukulan itu berwarna biru di punggung aku, dia nanya kenapa, aku bilangnya terjatuh pas tanding bola "

"Kenapa sih si Deni itu ngincer kamu terus Tang?", tanya Fajar dengan gemas.

"Gak tahu Jar, mungkin karena waktu itu aku pernah laporin dia ke guru piket karena terus minta duit ke kita."

Aku melihat Fajar seperti terlihat terkejut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun