Mohon tunggu...
Gideon Budiyanto
Gideon Budiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Ojek Online dan Tukang Sate

6 Mei 2020   16:35 Diperbarui: 6 Mei 2020   16:32 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rupanya si bapak penjual sate tidak keberatan dengan pertanyaan Danang itu, sambil tetap sibuk mengipas satenya , ia bercerita," Istri saya kabur sama laki laki lain mas, baru sebulan yang lalu, anak saya ditinggal begitu saja di rumah orang tua saya."

Danang hanya terdiam dan tidak tahu harus menjawab apa.

Si bapak penjual sate melanjutkan ceritanya," Saya sebenarnya sudah curiga dia ada main sama laki laki lain tapi saya tidak punya buktinya. Sering sekali dia pergi pagi dan pulang malam hari, kalau saya tanya alasannya lagi usaha berjualan baju bersama temannya jadi dia keliling ke sana ke mari mencari pelanggan."

Danang mengangguk kecil.

"Jadi bapak sudah mulai jualan sate dari kampung?", tanya Danang, berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Saya membantu usaha sate di tempat orang tua saya mas, yah memang hasilnya tidak seberapa tapi cukuplah buat makan dan modal masuk sekolah si kecil nanti"

Danang kembali mengangguk, sekilas dia teringat usaha nya agar bisa lulus SMA, apa saja dia kerjakan yang penting halal, dari mulai menjadi kuli bangunan di beberapa proyek sampai bekerja part time di sebuah rumah makan, masa masa yang sukar tapi berhasil dia lalui.

"Pasti berat ya pak , mengasuh anak sendirian apalagi sambil jualan seperti ini", kata Danang

Si bapak penjual sate kembali terlihat tersenyum, "Awal awal istri ninggalin saya sama anak saya memang berat banget mas, satu kampung membicarakan kami terus akhirnya saya tidak tahan, saya bawa anak saya ke Jakarta, pertama saya numpang di rumah saudara yang tinggal di Kebayoran sambil berusaha cari kerja , tapi susah sekali cari kerja di sini, akhirnya saya putuskan mencoba berjualan sate seperti di kampung dulu mas, dengan modal pinjam sana sini, saya coba usaha sate di sini, kebetulan tempat sewa nya tidak terlalu mahal, saya pindah dari rumah saudara saya dan ngontrak rumah di ujung gang itu mas"

Danang melihat si bapak penjual sate sedang menyiapkan bumbu kacang , terlihat sate yang dibakar sudah hampir matang.

"Kadang saya tidak tega melihat anak saya ikut berjualan sampai malam begini, tapi saya juga gak bisa ninggalin dia di rumah kontrakan sendirian, jadi yah sudah, lebih baik dia disini bantu bantu saya jadi saya bisa ngawasin dia mas,", Si bapak kembali bercerita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun