Mohon tunggu...
Gideon Budiyanto
Gideon Budiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Writer

Manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Ojek Online dan Tukang Sate

6 Mei 2020   16:35 Diperbarui: 6 Mei 2020   16:32 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Bersyukur aja mas kalau sekarang saya masih bisa usaha, anak juga sehat, kalau dipikirin terus bisa stress saya mas", Kata si bapak penjual sate sambil segera mengambil sate yang telah matang dari panggangan, menaruhnya di kertas minyak coklat yang telah terdapat bumbu, mengikatnya dengan karet kemudian memasukkannya ke dalam bungkusan disertai dengan plastik kecil berisikan sambal.

Danang tercenung mendengar perkataan bapak penjual sate tersebut, dalam hatinya ia merasakan suatu getaran haru.

Ia teringat bayi yang saat ini masih ada dalam kandungan istrinya, dua duanya dalam kondisi sehat, ia juga masih bisa bekerja di tengah tengah keterpurukan pekerjaan lamanya, hal hal yang seharusnya bisa ia syukuri, tapi Danang lupa kapan terakhir kali dia merasa bersyukur.

Bapak penjual sate mengulurkan bungkusan plastik berwarna merah kepada Danang, "Ini mas satenya"

Danang mengambil bungkusan tersebut dan menaruhnya di meja, ia lalu mengeluarkan dompetnya dari dalam tas dan mengeluarkan uang lima puluh ribu ,"Ambil aja kembaliannya pak".

"Terima kasih mas"

Danang mengangguk sambil tersenyum kecil, kemudian dia berbalik untuk keluar namun tiba tiba dia berhenti karena teringat sesuatu dan kembali menengok ke bapak penjual sate itu.

"Terima kasih pak sudah mau cerita sama saya, usaha bapak pasti diberkahi oleh Tuhan"

Danang segera kembali ke motornya dan melaju menuju ke rumahnya, hujan sudah berhenti turun. Angin malam yang dingin menerpa wajahnya, entah kenapa rasanya dia ingin cepat cepat sampai di rumah, memeluk erat istri dan bayi dalam kandungannya dengan penuh ucapan syukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun