Di TKP yang menjadi tempat eksekusi Vina dan Eky itu, Suroto mendengar polisi menanyakan alat yang digunakan oleh kedua orang tersebut.
"Saya cuma dengar 'kamu pukul pakai apa?' terus katanya 'pakai balok', terus dicari-cari baloknya ke kebon," tandas Suroto.
Sayangnya, karena gelap, Suroto mengaku tak bisa mengenali kedua wajah kedua orang tersebut.
Namun Suroto mengaku hanya dua orang yang dibawa polisi ke TKP.
"Saya gak tahu di dalam mobil berapa orang, tapi yang saya lihat turun dua orang," ini katanya.
Saat ditanya waktunya, Suroto mengatakan tiga hari setelah ia menemukan Vina dan Eky tergeletak di flyover Talun.
"Tiga harian" tegas Suroto setelah sebelumnya ragu antara tiga atau empat hari.
Pengakuan Suroto ini menarik. Pertama soal waktu. Kedua tentang jumlah orang yang dibawa polisi ke TKP.
Menurut Suroto, aktivitas di TKP yang disaksikannya itu berlangsung pada tiga hari setelah peristiwa pembunuhan terhadap Vina dan Eky atau pada 30 Agustus 2016. Sementara, penangkapan delapan terpidana baru dilakukan pada siang hingga sore hari 31 Agustus 2016.
Artinya, kedua orang yang dibawa polisi ke TKP bukanlah delapan terpidana kasus Vina.
Kalaupun dilaksanakan pada empat hari setelah pembunuhan terhadap Vina dan Eky atau pada 31 Agustus 2016, artinya antara penangkapan dan peristiwa yang disaksikan Suroto hanya berselang kurang dari sembilan jam. Padahal, menurut pengakuan terpidana Saka Tatal dan pengacaranya, pengakuan para terpidana baru diberikan setelah mengalami penyiksaan selama beberapa hari.